Mohon tunggu...
SISIRUANG
SISIRUANG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Growth to be the best

Membahas seputar berita dunia dengan sisi berbeda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Geisha Jepang: Kami Menjual Seni, Bukan Tubuh Demi Uang

29 Januari 2021   20:28 Diperbarui: 29 Januari 2021   20:51 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak tergoda dengan kaum hawa yang berparas cantik pandai menari dan menyanyi, menemani ketika bernyanyi hingga pagi.. itu kiasan untuk profesi Geisha Jepang.

Sejak dahulu Geisha sudah ada dalam tradisi jepang , mereka menemani para lelaki bernyanyi dan minum-minum hingga suara kokok ayam jantan berbunyi , merayu dan memanja .... eiiithh namun mereka menjual tubuh mereka lho?? namun mereka sekedar menemani , tidak melayani para lelaki hidung belang , namun harus kita tahu bahwa profesi Geisha adalah menunggu datangnya PSK yang biasa di sebut OIRAN ,itu yang selalu menjadi kebanggan para Geisha " kami menjual seni ,bukan menjual tubuh demi uang ".

Salah satu tradisi unik di jepang ,menyematkan nama Geisha kepada wanita yang berkerja sebagai pekerja seni tradisional jepang.Untuk menjadi seorang Geisha dibutuhkan kerja keras bertahun-tahun ,mengasah bakat mereka ,bermain musik ,menari dan menyanyi.namun stigma negatif Geisha terjadi ketika perang ke II , jepang dikalahkan oleh sekutu sehingga membuat para wanita jepang mengaku sebagai geisha dan melakukan hubungan mantap-mantap dengan para musuh,sehingga membuat nama Geisha berubah menjadi negatif hanya untuk mendapatkan makanan.

Gambar oleh <a href=Sasin Tipchai dari Pixabay">
Gambar oleh <a href=Sasin Tipchai dari Pixabay">

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun