[Tentang Luka]
Apa makna luka bagimu?
.
---
.
Darah mengalir tipis dari ujung jari telunjukku. Sial. Lagi, jariku luka terkena iris pisau saat sedang menyiapkan omelet kesukaanmu. Hari ini ulang tahunmu. Aku ingin menyiapkan kejutan untukmu. Kau akan senang pikirku.
Hingga kemudian, suaramu menyambar dari balik telepon genggamku -yang kuapit antara telinga dan bahu kanan. "Dy, aku ingin bicara sebentar," ucapmu. Aku terdiam, nada suaramu terdengar berbeda. "Mulai hari ini kita sudah bukan siapa-siapa ya." Aku lemas, ada yang nyeri kurasa. Kau ikut diam sejenak, lalu kembali bersuara, "Atau kalau kau mau, kita masih bisa jadi adik dan kakak. Tidak apa ya?" Pikiranku kacau, suara letupan minyak yang terlanjur panas juga tak lagi jadi perhatianku. "Baik," kataku singkat dan lemah. Telepon itu segera kulepaskan dari bahu.
Lagi, ada yang terluka. Hatiku rasanya di koyak-koyak. Aku tak menduga, kau akan memilih jalan ini. Tepat di hari ulang tahunmu, yang sudah tidak lagi jadi spesial. Setelah sekian bulan kita bersama.
Luka di telunjukku tak apa, itu biasa. Sudah kusiapkan banyak plester untuk itu. Tapi kalau sudah hati kemana akan kucari penawarnya.
Semoga kau bahagia dengan pilihanmu ini. Dan aku dapat segera menemui kepulihan. Semoga.
#30DWCJilid18 #30DWCJilid18day23
#Squad8 @pejuang30DWC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H