Hari beranjak senja saat saya sampai di sekitaran Desa Jambon, atau lebih tepatnya kompleks di sekitar Makam Jambon, pertigaan di samping SD Islam Terpadu Luqman Hakim.
Langit sudah mulai jingga, dan saya mulai khawatir makam yang terkenal karena kasus salib yang terpotong pada tahun 2018 lalu itu tak juga berhasil ditemukan. Jika hingga mentari tenggelam dan nyamuk semakin ganas menyasar betis saya yang tak tertutupi celana, maka mau tak mau saya datang ke Kotagede, Jogja dengan tangan hampa.
Rugi rasanya, padahal seharian itu saya sudah berusaha melewati udara panas berdebu. Tenggorokan saya sampai gatal terbatuk-batuk, keringat mengucur.
Saya lihat lagi berita di detik, katanya di  Kelurahan Purbayan. Namun sudah sejak tiga jam lalu saya berkeliling Purbayan, Kota Gede, tak juga bersua ada tempat bernama Makam Jambon di Google Map.
"Oh Makam Jambon? Lurus saja nanti ada perumahannya lagi, kecil aja itu di arah selatan." Jawab penduduk sekitar. Di Jogja, kita harus membiasakan diri dengan navigasi ala burung merpati, hanya ada barat, timur, selatan, dan utara. Tak ada petunjuk belok kiri, kanan, maju, atau mundur.
"Masih jauh, Bu?" Tanya saya meyakinkan.
"Ga, dekat kok. Perempatan pertama di depan ini, belok ke barat. Ketemu taman kecil. Nanti setelah taman ada belokan pendek, ada makam, itu Makam Jambon, njeh?"
Perumahan itu adalah perumahan yang asri. Semakin ke tengah, semakin kelihatan karakternya sebagai kompleks warga dengan penghasilan menengah. Tidak kaya kaya amat, tapi setidaknya beberapa di antaranya memiliki mobil yang diparkir, kebanyakan keluaran tahun 90an akhir.
Bau khas kuburan tercium beberapa puluh meter jelang Makam Jambon, menegakkan bulu kuduk. Saya agak akrab dengan suasana pemakaman karena dulu mengerjakan skripsi soal nisan.
Bagi yang hidungnya cukup tajam dan sensitif, sebenarnya dari dalam tanah akan tercium selayang bau hasil pembusukan jasad manusia, ditambah lagi memang bangunan kuburan rata-rata memang tidak dirawat serutin rumah tinggal, sehingga kadang binatang buang air seenaknya.