Teman-teman tahu Bengkulu? Pasti tahu dong ya.. Provinsi dengan pantai putih terpanjang di Sumatera. Tapi saat saya berkunjung ke sana dalam trip #1000kmJKW di Sumatera, ternyata tidak melulu pantai putih saja isinya. Apa ga eneg kita kalau jalan keliling Sumatera mulai dari Sabang, Meulaboh, Painan, sampai Bengkulu nyari pantai pasir putih melulu? Saya sih bosen...
Sudah coba ke sekitaran Pantai Pandan Wangi belum? Coba Google. Pantai ini letaknya di Mukomuko, Bengkulu, setelah Muko Muko Airport. Saya masuk ke wilayah ini setelah melintasi perbatasan Sumatera Barat dengan Bengkulu, setelah kota Tapan.Â
Pantai di sekitar sini bermacam-macam namanya. Saya tidak ingat tepatnya pantai apa namanya yang saya masuki, tapi yang jelas bagus dan berkesan.
Pasirnya hitam, sebenarnya tidak enak dilihat, bahkan ga enak diajak lari-lari seperti di film-film. Soalnya isinya kerikil. Ya memang bukan buat diajak lari-larian atau dinikmati oleh mata.
Lepas sedikit dari sini, ada lagi Pantai Abrasi. Mungkin karena memang kuatnya hempasan air, sehingga perlahan merusak dan mendesak bibir pantai. Sehingga terpaksa dibangun dinding dan disusun balok beton di sekitarnya. Ini juga pantai yang luar biasa. Sayang saya tidak berhenti di sini.
Tapi yang paling berkesan bagi saya sekali lagi bukanlah Pantai Panjang, walaupun ini adalah tujuan wisata paling populer di Bengkulu. Untuk soal cerita dan progres perkembangan masyarakat, saya lebih senang menceritakan Pulau Baai.Â
Pulau Baai sebenarnya kalau dilihat di peta tidak tampak seperti pulau. Lebih mirip sekumpulan delta hasil endapan lumpur yang kemudian menyatu. Tempat ini sebenarnya daerah rawa-rawa yang kemudian diisi nelayan, banyak hasil tangkapan nelayan mampir di sini sebelum akhirnya era keemasan itu pudar.
Betul sekali, saya ingat tahun lalu pernah mengiringi acara koordinasi BUMN di Pulau Baai ini. Di sini kepiting bakaunya besar-besar, hasil jerih payah para aktivis lingkungan menanami kembali bakau dan mengatur penangkapan kepiting.