Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ini Dia Film Natal Terbaik Sepanjang Masa

25 Desember 2019   16:34 Diperbarui: 23 Desember 2020   14:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
capitolgreeneville.org

"Ada banyak aspek yang di film ini yang menonjolkan hal-hal yang dianggap tabu ketika di masa lalu, seperti seorang perempuan yang memperlihatkan rasa sukanya terhadap lawan jenis, lalu ada adegan dimana memperlihatkan era depresi di Amerika Serikat pasca perang dunia kedua, dan terakhir yang paling membuat film ini magis adalah ketika sang pemeran utama mengalami fase depresi dan mencoba untuk membuang harapan untuk tetap hidup. "

Nama Frank Capra mungkin sudah dikenal luas buat para pecinta film klasik. Sutradara kelahiran Sisilia, Italia pada tahun 1897 ini terkenal jenius untuk zamannya.

Bayangkan, dalam film It's A Wonderful Life saja Capra berhasil mengemas cerita keluarga yang menginspirasi. Film tersebut pun berhasil menjadi film langganan kala Natal datang di Amerika Serikat sana. 

Sejujurnya, bukan hal mudah, untuk menjadi storyteller yang baik. Apalagi ketika berurusan dengan film, beruntung Capra memang piawai dalam bidang ini. Bersama aktor berkelas. James 'Jimmy' Stewart, Duo Capra-Jimmy menjadi sesuatu yang absolut, menghibur, dan berkelas untuk zamannya.

Banyak yang bertanya sama saya, apakah menonton film jadul yang berdurasi lebih dari dua jam sangat worthy atau tidak? Saya akan tersenyum, dan berkata "Anda tidak akan pernah bosan menonton film itu, percayalah. Dengan penulisan naskah yang sangat rapih, adegan per adegan yang selalu menarik dan tidak pernah membosankan. sama sekali." 

Saya sendiri sudah berkali-kali menonton film ini dan tak pernah timbul rasa bosan. Satu lagi, setiap karakter disini semuanya sama penting, dan sangat menghidupkan cerita.

Ada banyak aspek yang di film ini yang menonjolkan hal-hal yang dianggap tabu ketika di masa lalu, seperti seorang perempuan yang memperlihatkan rasa sukanya terhadap lawan jenis, lalu ada adegan di mana memperlihatkan era depresi di Amerika Serikat pasca perang dunia kedua, dan terakhir yang paling membuat film ini magis adalah ketika sang pemeran utama mengalami fase depresi dan mencoba untuk membuang harapan untuk tetap hidup. 

Baca juga: Asal Muasal Cerpen "Babak-Babak" dan Perlawanan Saya Melawan Bunuh Diri

Saya tidak akan membahas lebih dalam soal film ini, karena saya bukanlah penulis yang baik. Mari kita bedah pandangan film ini menurut Emily VanderWerff, seorang penulis film hebat dari Vox.com. 

Di awal tulisan dia mengatakan "It would be too bad if the film lost its cachet, though. It’s a Wonderful Life is one of the best films America has ever made about itself, and that’s why I love it so much."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun