Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Karena Oscar Bukan Barang Mewah untuk Seorang Joaquin Phoenix

2 Oktober 2019   18:43 Diperbarui: 2 Oktober 2019   18:53 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Wallpaper Flare

Mulai hari ini, film Joker telah ditayangkan di beberapa bioskop di seluruh Indonesia. Sejak muncul di ajang festival film Venice dan TIFF (Toronto International Film Festival) film garapan Todd Phillips ini panen pujian hingga mendapat standing applause selama delapan menit di ajang Festival Film Venice.

Setelah menyaksikan film tadi, Joaquin memang pantas dipuji, bahkan dari kritikus-kritikus film yang seringkali berbicara lebih keji kepada aktor-aktor yang berpenampilan biasa saja.

 Saya sendiri memberi kredit khusus, terutama ketika adegan Arthur (Joaquin Phoenix) berdebat langsung dengan Murray Franklin yang diperankan aktor method lainnya, Robert De Niro.

Film ini sendiri juga terinspirasi oleh film-film Robert De Niro yang bernuansa kelam atau noir seperti Taxi Driver (1976) dan The King Of Comedy  (1982), kedua film adalah garapan dari seorang Martin Scorsese.

Tapi pertanyaannya apakah dia layak mendapat Piala Oscar yang akan datang? Mari saya balikkan pertanyaan, Apakah Oscar layak untuk diperjuangkan oleh seorang Joaquin Phoenix?

Daripada berdebat soal itu, mari kita lihat ekspresi terakhir Joaquin Phoenix ketika namanya disebut sebagai nominasi ajang Academy Awards tahun 2013? Apakah dia terlihat senang?


Di tahun itu, Joaquin bersama Bradley Cooper, Hugh Jackman, dan juga Denzel Washington dikalahkan oleh penampilan ciamik dari seorang Daniel Day-Lewis  dalam film Lincoln garapan seorang Steven Spielberg.

Banyak yang setuju jika DDL memang layak untuk mendapatkan piala ketiganya tersebut. Tapi di sisi lain, banyak yang mengatakan itu hanya akal-akalan Oscar saja, teruntuk seorang aktor inggris mampu memerankan Presiden yang menginspirasi itu? Atau apa mereka terlalu narsis dengan budaya mereka sendiri?

Tapi bayangkan bila karakter Freddie Quill milik Joaquin Phoenix yang menang kala itu. Sudah pasti media disana akan heboh sendiri dan membuat judul tulisan "Seorang Abraham Lincoln Dikalahkan oleh Seorang Pecundang yang memiliki PTSD."

Iya bagi sebagian orang (termasuk saya) mengatakan karakter Freddie Quill di The Master (2012) adalah penampilan terbaik Joaquin. Dalam film itu Joaquin berhadapan langsung dengan penampilan yang juga tak kalah luar biasa dari seorang mendiang Phillip Seymour Hoffman yang berperan sebagai seorang The Master atau orang yang membimbing Freddie untuk kembali melakukan hal-hal yang  manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun