Kau terbang bahagia, aku terbang bahagia
Karena pesawat kita dibuat dari gumam kata-kata
yang luput diucapkan, berantakan tanpa rencana
Kau bertanya, “Apakah ada yang kita tinggalkan?”
Aku spontan menjawab, “Kenangan.”
Aku lupa mengemasnya, “Pasti ia kedinginan!”
"Laki-laki tak cocok bawa kenangan…”
Kau memang paling benci dengan penyesalan
Kau tampak kelelahan setelah pagi-pagi sekali
menjelajahi pikiran-pikiran di antara buku-buku
Sementara aku terpana melihat coretan-coretanmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!