Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jurus Meraih Kesuksesan  

8 Februari 2016   06:21 Diperbarui: 8 Februari 2016   10:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sukses bukan berarti garis finis. Sukses itu tempat berpijak sementara yang nyaman dan meninabobokan

Sukses adalah dambaan semua orang di muka Bumi ini. Mengapa? Karena kesuksesan menawarkan kebahagiaan, kesenangan, dan kenyamanan. Namun tentu saja 3 hal di atas bersifat relatif pada diri setiap manusia. Masing-masing orang punya definisi sendiri tentang kebahagiaan, kesenangan, dan kenyamanan.

Sukses menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang menapaki tahapan kehidupan. Sukses merupakan hasil jerih payah seseorang dalam mengarungi kehidupan. Sukses adalah harga yang pantas diberikan kepada seseorang yang telah berhasil menjalani kehidupan dengan sebaik mungkin.

Sukses bukan berarti garis finis. Sukses itu tempat berpijak sementara yang nyaman dan meninabobokan. Maka Anda harus mawas diri jangan sampai terbius kesuksesan yang membuat sendi-sendi pikiran jadi lunglai. Orang-orang bijak dulu telah mengingatkan dengan bijaksana bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Maka saat Anda sukses, langkah terbaik adalah mensyukuri kesuksesan Anda dengan cara terus mengasah ketrampilan agar bisa memberikan hasil yang terbaik untuk orang lain dan bermanfaat bagi kehidupan.

Anggapan umum selalu memahami kesuksesan sebagai keberhasilan dari sisi material saja. Padahal sukses itu meliputi banyak hal. Ada seseorang yang merasa bahagia dengan kesehatannya. Ada yang sudah cukup puas dengan pekerjaannya yang sesuai hobi kemudian menjadi bisnis yang menguntungkan, atau cukup nyaman dengan keluangan waktu untuk keluarga dan bisa menjalani ibadah sebaik mungkin. Semua punya hak mengajukan alasan yang berbeda.

Di mana orang sukses berada? Kalau ukurannya seperti wacana di atas, maka orang sukses banyak tersebar di lingkungan kita. Kalau jeli, Anda bahkan bisa menunjuk diri sendiri sebagai orang sukses. Namun karena sifat manusia yang tidak merasa puas, menjadikan dirinya merasa tidak sukses dibanding si A, si B, si C, dan seterusnya.

Wajarkah kalau Anda bersikap tidak merasa puas dengan keadaan? Wajar saja kalau kemudian Anda membuat target sukses itu harus punya ini-itu. Ini pertanda Anda masih disebut manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan ambisi. Namun menjadi tidak wajar kalau Anda ingin meraih ambisi yang belum terpenuhi namun lupa diri terhadap semua hal yang yang sudah Anda punya, termasuk lupa pada diri sendiri!

Apa bahayanya kalau Anda lupa pada diri sendiri? Anda tentu akan mengabaikan sisi-sisi manusiawi, hanya berpedoman pada sikap menghalalkan segala cara. Kemuliaan manusia justru tercipta saat manusia mampu meraih kesuksesan dengan tetap tidak melupakan tugas kemanusiaan yang diembannya di muka Bumi ini, yakni menjadi makhluk sosial yang bermanfaat bagi sesamanya.

Lantas bagaimana sikap yang sepatutya dilakukan? Untuk meraih kesuksesan, Anda hanya perlu menyiapkan ketulusan. Jangan kerjakan sesuatu melebihi kemampuan Anda. Jadilah diri Anda sendiri. Jalani minat dan kemampuan Anda penuh semangat berlandaskan keyakinan dan nilai-nilai kebaikan. Hindari mengerjakan perbuatan yang bertentangan dengan nilai sosial apalagi agama. Jangan heran kalau masyarakat sekitar menjadi terkesan kemudian mengapresiasi dan mengikuti kesuksesan Anda. Selamat berkarya dan sukses...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun