Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bagaimana Memaksa Ide Menulis agar Keluar?

9 Februari 2016   11:47 Diperbarui: 11 Februari 2016   11:16 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pikiran Anda kelihatannya aktif namun tidak menghasilkan tulisan meski cuma selembar

Kutipan adalah pernyataan yang berisi ungkapan perasaan seseorang. Anda bisa mencarinya di buku otobiografi, tabloid yang memuat wawancara selebritis, atau di internet. Kutipan orang-orang terkenal ini bisa memantik sumbu ide menulis Anda.

Semua orang tahu menulis adalah kerja kreatif. Modal yang dibutuhkan adalah kepekaan menjaring ilham di sekeliling Anda. Kenyataannya, mendapatkan ide alias ilham bukanlah perkara gampang. Anda harus sabar membaca buku atau menonton tv atau berselancar di internet untuk mencari bahan tulisan. Pikiran Anda kelihatannya aktif namun tidak menghasilkan tulisan meski cuma selembar.

Pikiran dikatakan aktif saat ide di kepala berhasil diwujudkan dalam lembar-lembar tulisan oleh jari-jari tangan. Nah, bagian inilah yang susah-susah gampang. Dikatakan susah karena untuk mengawali menulis kalimat pertama biasanya menyita waktu. Dibilang gampang karena begitu kalimat pertama sudah nongol, ada indikasi ide akan keluar.

Bagi Anda yang ingin mengeluarkan ide di kepala dalam bentuk tulisan dengan lancar dan mulus seperti berkendara di jalan tol, ini ada caranya! Salah satu cara mujarab yang sudah penulis uji adalah dengan menjadikan kutipan orang terkenal untuk membuka jalan memaksa keluar ide untuk segera diwujudkan dalam tulisan.

Mengapa ide perlu dipaksa keluar? Ada fakta menarik untuk menjawab pertanyaan di atas. Anda tentu kenal Ernest Hemingway, novelis asal Amerika ini punya kebiasaan mengetik beberapa lembar mendeskripsikan kondisi ruang kerjanya. Setelah merasa ada ide, ia segera konsentrasi menuangkannya. Bukankah ini berarti ide bisa dipancing keluar?

Bagaimana cara kerjanya? Anda bisa mengomentari kutipan tokoh tersebut dengan gaya apa saja. Anda boleh meledeknya, menyanggahnya, atau mengulas habis alasan Si tokoh membuat kutipan tersebut.

Saat mengomentari kutipan tersebut, jangan pikirkan soal tanda baca dan lain sebagaianya. Yang penting uneg-uneg sudah keluar seluruhnya, Anda sudah peras habis isi pikiran. Dari kegiatan main-main seperti ini, Anda akan merasakan betapa tangan dan otak begitu sinkron, hasilnya Anda sangat mulus mengeluarkan himpunan ide yang tiba-tiba berdesakan ingin segera dikeluarkan. Tak percaya? Cobalah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun