Zaman ini menuntut manusia untuk mengimbangi waktu.
Suatu pagi kita bertemu. "Kau suka jalan kaki?" tanyamu tanpa basa-basi. Aku menggeleng kepala. Kau mengamatiku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dan kini kau yang ganti menggeleng-gelengkan kepalanya.Â
"Aku suka berjalan kaki karena bisa menjernihkan pikiran, menghilangkan stres, dan membuka kesadaran pada lingkungan," katamu seperti motivator.
"Aku menyadari ketika kaki mengayun dan mulai bergerak, pikiranku juga turut mengalir. Ide-ide bermunculan ketika mataku berkoordinasi dengan pikiran dan mulai mereka-reka cerita," sambungmu.
"Jika kau tak suka olahraga, tapi ingin sehat, biasakan jalan kaki. Salah satu presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson bahkan mengakui bahwa berjalan adalah olahraga terbaik. Kau jangan menunggu jadi presiden untuk menyadari hal itu," katamu sambil tertawa.
"Berjalan adalah aktivitas yang bertumpu pada keseimbangan yang tepat antara semangat dan kerendahan hati. Motif para pejalan kaki boleh berbeda-beda, tapi mereka disatukan oleh semangat yang sama, yaitu ingin sehat," katamu serius.
"Bila suasana hatimu kurang menyenangkan, bawaannya ingin marah-marah, cobalah berjalan kaki lebih jauh dari jarak biasanya. Kau akan mendapati kemarahanmu menguap hilang begitu saja. Dan kabar baiknya, fisik dan psikismu dijamin sehat," katamu penuh kepastian.
"Pernahkah kau menyadari bahwa semua orang di dunia ini seolah berburu dengan waktu. Maka mereka menciptakan kereta super cepat dan lain-lain untuk mengimbangi waktu. Kita hidup dalam masyarakat yang serba cepat. Kalau kau resah semua itu, cobalah berjalan kaki, karena hanya dengan berjalan kaki sajalah dunia tampak melambat," katamu sambil melambaikan tangan meneruskan langkah kakimu.
Surabaya, Sabtu 25 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H