Tetangga
Aku punya tetangga, suami istri yang suka menanam tanaman. Di depan rumahnya ada tanah seluas 3X2 meter yang digunakan untuk mewujudkan kesukaannya itu. Berbagai jenis tanaman ditanamnya. Ada tanaman yang berbunga dan ada yang tidak.
Merawat Tanaman
Kalau hari libur, si istri mencurahkan waktunya, dari pagi sampai siang, bahkan menjelang sore untuk merawat tanamannya. Biasanya kegiatan mereka adalah merapikan daun-daun yang rindang, mencabut rumput, memangkas tanaman yang menjulang tinggi, atau membongkar dan mengganti media tanam pada tanaman yang kelihatan kurang sehat.
Si suami biasanya membantu menyirami tanaman pada sore setiap hari, kadang dua hari sekali, tergantung kondisi alam. Jika matahari bersinar terik, maka tengah hari tanaman sudah tampak layu. Jadi harus segera disiram biar tak mati, kata si suami suatu saat pada saya.
KeindahanÂ
Saat melewati rumahnya, saya merasa senang melihat kebun kecil mereka. Setiap orang yang lewat pasti tertarik dengan keindahan tanaman aneka ragam yang ditanam di pot-pot berbagai ukuran. Kalau agak siang, bunga-bunga bermekaran. Sungguh indah.Â
Pikiran Tenteram
Memang benar kata orang bahwa tanaman hias bisa membuat suasana lebih tenang, sejuk, dan segar. Pikiran pun menjadi lebih rileks. Dan keindahan tanaman hias benar-benar membuat suasana hati saya tenteram.
Ketika hari Minggu jalan-jalan melewati rumah yang penuh tanaman hias itu, saya melihat suami istri itu sudah mandi keringat dengan kesibukan berkebun. Setelah menyapa mereka, saya ngobrol sejenak seputar tanaman.Â