Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah Penggembala yang Tak Terusik Bising Dunia

15 Desember 2022   11:14 Diperbarui: 15 Desember 2022   11:41 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua bocah penggembala (pinterest.com)

Biru langit mendedah naungi siang hari yang melelahkan. Angin perlahan membasuh kepenatan, seperti ingin mengusap lelah bocah penggembala.

Angin siang segarkan jiwa dan membebaskan rasa seni. Irama seruling bocah penggembala memesona penjuru mata angin. Coba rasakan nadanya, seperti keluar dari jiwa yang paling dalam. Tak terusik oleh bisingnya dunia.

Suara seruling merdu mengelus kenyamanan lubuk hati. Membuat ketenangan yang abadi. Suaranya naik turun menjelajahi lembah kegembiraan. 

Rerumputan ikut menari. Berjajar rapi bak bilah-bilah piano. Meliuk ritmis mengikuti hembusan angin yang menerjemahkan merdu irama. 

Alunan suara suling mengetuk kenangan siapa saja yang mendengarnya. Menautkan segala perasaan. Kadang membuatku tersenyum kecil. Namun juga sanggup meneteskan air mata.

Bocah penggembala itu meniupkan kebahagiaan pada lubang-lubang serulingnya. Ia ingin berbagi kegembiraan kepada alam semesta. Ia tak suka keluh-kesah. Ia ingin dunia selalu ada keceriaan.

Pepohonan bambu ikut bernyanyi. Mereka bergerak kesana-kemari. Suaranya menghibur hati yang sepi. Mereka berdiri tegak lurus mengarah angkasa. Sepertinya mereka ingin langit turut serta mendengarkan nyanyian.

Surabaya, Kamis 15/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun