Aku tidak pernah berpaling
Puisi di atas menyiratkan kesadaran Chairil Anwar sebagai makhluk ciptaan-Nya. Ia merasa pernah hilang bentuk, bahkan remuk. Pernah mengembara di negeri asing. Dan merasa Cahaya Tuhan tinggal kerlip seperti lilin di dalam hidupnya.Â
Namun Chairil Anwar masih menyebut nama Tuhan. Keyakinannya tegas tertulis pada baris penutup puisi, Aku tidak pernah berpaling dari Tuhan.
Derai-derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan