Jembatan terbaik antara keputusasaan dan harapan adalah tidur malam yang nyenyak. (E. Joseph Cossman)
Kesehatan adalah hal terbaik setelah keimanan. Dan salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan adalah dengan tidur yang cukup.Â
Tidur adalah mengistirahatkan fisik maupun mental. Tidur yang berkualitas tentunya membuat tubuh segar saat terbangun di pagi hari.
Dengan memperhatikan kebutuhan tidur, berarti telah menjalani hidup yang seimbang. Kebutuhan tidur yang tercukupi dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
Gaya kehidupan modern lalu mengubah pola tidur kita. Malam yang seharusnya digunakan untuk tidur dijadikan aktivitas kerja. Sebaliknya, saat kebanyakan orang bekerja pada siang hari, ada orang yang menggunakannya untuk tidur.
Seorang yang peduli dengan kualitas tidur tentunya tidak keberatan mengeluarkan sejumlah uang untuk membelanjakan kasur bantal empuk yang bisa membuat nyenyak. Karena ia menyadari kebahagiaan bisa ditebus melalui tidur nyenyak.
Dan ada studi yang menyatakan bahwa tidur nyenyak pada malam hari akan mampu mengubah kekecewaan yang dialaminya seseorang menjadi harapan  ketika bangun tidur.
Bahkan tidur siang dalam waktu singkat, satu hingga dua jam misalnya, bisa membuat pikiran, perasaan, dan tubuh kembali segar bugar.
Seorang pemimpin tertinggi suatu agama pernah menyebut bahwa tidur adalah meditasi terbaik. Mungkin karena prosesnya seperti pola meditasi pada umumnya, yaitu mengistirahatkan untuk sementara semua gerak lahir batin.
Semua orang pasti tidak menampik kalau ada yang bilang bahwa makan dan tidur adalah unsur penting untuk mencapai hidup yang sehat. Tentunya dua hal tersebut tidak dilakukan berlebihan.