Apa itu energi baik? Energi baik adalah energi yang berdampak positif bagi orang lain. Energi baik timbul dari sikap rendah hati untuk menghargai sesama manusia dan makhluk hidup. Jika suatu masyarakat membiasakan diri untuk berbagi energi baik maka sudah bisa dipastikan warganya akan menikmati kehidupan yang aman, nyaman, dan sejahtera.
Energi baik amat dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupan. Kenapa? Karena energi baik mampu meningkatkan kepercayaan diri. Energi baik bisa tumbuh dari hal-hal sederhana, Â misalnya seseorang yang berjumpa dengan temannya, ketika orang tersebut menyapa ramah dengan senyum tulus, menanyakan kabar kesehatannya; boleh dikata orang tersebut disadari atau tidak telah melepaskan energi baik untuk temannya.Â
Sang teman yang merasa diperhatikan, tentu akan merasa bahagia. Ini pertanda energi baik telah menjalar. Dan energi ini akan memantulkan rasa perhatian balik kepada orang lain sehingga terciptalah harmonisasi kehidupan.
Energi baik yang secara konsisten dibagikan kepada orang-orang terdekat akan menjadi dukungan moral yang tak ternilai harganya. Ambil contoh dalan kehidupan rumah tangga.Â
Jika orangtua dengan penuh perhatian kepada anak, mendampinginya ketika mengerjakan pekerjaan rumah, memberikan ciuman dan pelukan saat anak akan berangkat sekolah, menanyakan kebutuhan anak terkait kegiatan di sekolah; adalah dukungan moral bagi si anak. Anak tentu merasa diperhatikan dan dengan sendirinya ia akan antusias belajar karena merasa mendapat dukungan moral dari orangtua.
Setiap orang tentu punya energi baik. Bukti sederhana bahwa setiap orang punya energi baik adalah saat melihat rumah tempat tinggalnya yang kotor. Ia tentu segera membersihkannya agar terlihat rapi dan sedap dipandang mata.Â
Ini merupakan energi baik yang merupakan sifat bawaan manusia. Energi baik juga bisa tumbuh dan berkembang karena pergaulan dan pengaruh lingkungan. Jika lingkungan pergaulannya baik, maka bisa dipastikan lingkungan tersebut akan banyak menyebarkan energi kebaikan.
Siapa saja orang yang berpotensi untuk menyebarkan energi kebaikan? Setiap orang berpotensi, namun lebih khusus bagi orang-orang yang tangguh, ulet, dan konsisten dengan perbuatan baiknya. Orang tersebut adalah diri kita sendiri, anggota keluarga, tetangga, atau siapa saja yang mempunyai komitmen untuk berbuat kebaikan.
Jika kita tidak membuang sampah sembarangan maka dipastikan kita telah menyebarkan energi kebaikan. Mengapa? Karena kita telah sadar untuk melakukan tindakan yang merupakan manifestasi dari kepedulian terhadap lingkungan.Â
Langkah ini dapat dikembangkan dengan memunguti sampah yang tercecer dan menaruhnya di tempat yang seharusnya. Jika kita kebetulan diberi tanggung jawab, misalnya menjadi Ketua RT RW atau apapun jabatannya, kita bisa dan berhak membikin papan pengumuman yang ditujukan bagi masyarakat luas supaya menyayangi lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Jika kita merasa prihatin terhadap pendidikan masyarakat di sekitar yang kurang memadai, maka ketika kita tergerak hati untuk menyediakan sarana berupa kegiatan belajar baca tulis bagi siapa saja mulai dari anak-anak sampai lansia, itu artinya kita sudah mulai menyebarkan energi kebaikan. Keinginan mulia seperti ini tentu berdampak bagus bagi masyarakat sekitar. Keinginan mulia ini lahir dari energi baik yang tersimpan dalam benak, pikiran, dan jiwa setiap orang. Hanya saja, tidak semua orang bisa melakukannya.