Aku terengah melepaskan diri
dari kejaran rinai prasangka
yang semakin lebat di pikiran
Semula ia rebahkan diri di atas dukaku
kemudian menikmati suara galau
yang bergemuruh
Ia sodorkan realita
yang menyesakkan dada
tanpa bahagia
Mulutnya menderapkan kepalsuan
yang semakin meruncing
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!