Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Prasasti Kasih

17 Juni 2016   09:25 Diperbarui: 17 Juni 2016   10:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
heartfelt (www.freepik.com)

Tetes-tetes kerinduanmu

torehkan prasasti pada hidupku

menggenangi setiap celah ruang dan waktu

menuju jalan kasih sayangmu

Maafkan bila belum sempurna baktiku

Maafkan aku atas air matamu

Maafkan anak-anakmu

selalu abaikan ketulusanmu

Kau ada untukku

suka duka menemaniku

bimbingan dan doamu tameng hidupku

menjadi suluh setiap langkahku

Tanpamu, aku seperti angin tanpa arah

Kau hamparan samudera

Tempat curahan segala gundah

mengalirkan harapan indah

Tak ada harga terima-kasihku

dibanding setiap tetes pengorbananmu

Kenangan manis melambai pikiranku

tak akan kabur dari memoriku

Kata lembutmu mengiang di udara pikiranku

menemani dalam kegagalanku

memeluk dalam gembiraku

Kau ajarkan keutuhan cinta padaku

Ibu, kau cahaya hati

segala jerihmu akan abadi

menghias sanubari

yang diukir ketulusan sejati

Surabaya, 17/06/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun