Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Gusar Kehilangan Pagi

28 Maret 2016   10:44 Diperbarui: 28 Maret 2016   11:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Latar Abstrak (www.freepik.com)"][/caption]

ada yang menatap langit-langit saat gusar merangkul
mungkin seekor cicak ikut gusar
karena tak suka mimpinya yang dingin
tiba-tiba menghangat

saat berselimut gelisah dekatlah dengan tungku perapian
lihat samar-samar malam terkulai dalam lampu kristal
seperti menghipnotis diri sendiri
untuk tidak membagi malam dengan cerita pengantar tidur

saat dendam mengamati dari tempat persembunyian
gosok hatimu dengan menyapa apa saja
buatlah tersenyum: bunga, rumput, kerikil, matahari, angin
atau seluruhnya yang menunggu kau sapa

saat senyuman kehilangan pagi yang indah
Jangan berpikir untuk memutuskan kesepian
bertanyalah pada siapa yang pernah merasakan kesepian
mereka barangkali terdiam dan hanya menatap uban-uban

 

surabaya, 28/03/2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun