Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengendarai Keajaiban

25 Maret 2016   17:33 Diperbarui: 26 Maret 2016   00:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pengalaman menarik saat aku membelikan sepeda untuk anak-anak. Terus terang, saat tiba di toko sepeda, aku langsung cari sepeda Wymcycle. Kenapa? Karena menurutku Wymcycle identik dengan sepeda berkualitas. Aku mengetahui keunggulan sepeda Wymcycle dibanding sepeda lain setelah mengunjungi www.wymcycle.com Apalagi Wymcycle bertekad menjaga bumi untuk generasi masa depan dengan menjadikan transportasi sepeda sebagai solusi dari permasalahan polusi di Indonesia dan dunia.
Namun aku terpaksa tidak memilihnya karena kalau membeli sepeda Wymcycle, aku hanya dapat satu sepeda. Sementara dari rumah dengan bekal uang yang tidak banyak, aku punya harapan untuk membelikan sepeda untuk ke dua anakku.

Di toko sepeda itu aku masih sempat menanyakan harga sepeda gunung Wymcycle ukuran 26”. Dalam hati kecilku ingin suatu saat membelinya untuk bersepeda bersama anak-anak kalau hari libur. Tiba di rumah, kuutarakan maksud hati pada istri tentang keinginan beli sepeda. Istriku langsung menolak, karena paling tidak harganya berkisar 2 jutaan. Lebih baik buat beli beras, katanya. Namun hasrat untuk membeli sepeda gunung itu kuat melekat di hati dan pikiran bahkan sampai terbawa mimpi.

[caption caption="Kompetisi Blog Wymcycle - Kompasiana"]

[/caption]Hari Kamis pagi tanggal 24 Maret 2016 kemarin, aku membuka website Kompasiana. Ada banner yang isinya membuat darahku tersirap. Beragam perasaan campur aduk di dalam pikiran. O, inikah kesempatan yang diberikan Tuhan kepadaku untuk memiliki sepeda idamanku? Maka dengan segenap hati penuh pengharapan, kutulis rangkaian kata demi kata ini yang merupakan bagian kisah hidupku. Tuhan, semoga harapanku berbuah manis.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun