Bukannya indah jika hidup tanpa masalah? Bekerja tanpa beban. Mencari uang tanpa lelah? Bisa saja itu terjadi. Terjadi di dunia imajinasi lebih tepatnya. Egois jika kita mengharapkan hal baik terus menerus.Â
Kurang ajar bila berharap mujur sedangkan hidup tak selamanya mulus. Apabila bintang jatuh benar-benar bisa mengabulkan keinginan? Setiap detik permohonan setiap orang akan diwujudkan. Sebab di atas sana, bintang jatuh lebih sering jatuh dibanding permintaan yang sedikit demi sedikit muncul tapi langsung sekaligus.
Aku paham bahwa masalah pasti akan menghampiri setiap orang. Tapi pastinya di sisi hati yang lain berharap, dapatkah masalah datang pada waktunya? Agar kita bisa mempersiapkan diri dan tidak begitu sakit ketika tiba-tiba dijatuhi masalah? Namun kenyataan tak seperti itu. Masalah tidak mungkin datang dengan salam hangat dan pelukan selamat datang.Â
Masalah adalah hal kurang ajar yang bisa jadi merusak hari ini atau hidupmu selamanya. Bisa disimpulkan masalah adalah salah satu hal negatif di dalam hidup seseorang. Di dalam hidupku dan hidup kita.
Baiklah-baiklah. Kita sekarang menerima masalah setiap orang ada. Berat atau ringan, telah lama atau baru saja dialami. Ada yang memahami ada yang mem-bully. Masalah ibarat pakaian di tubuh kita. Biasa dilepas, tapi lebih sering terpasang. Ada yang melihat dengan jelas, ada pula pura-pura tidak melihat dan membayangkan kita telanjang.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan masalah. Yang menjadi masalah adalah tentang respon orang-orang di sekitar. Di sekitar, aku melihat terlalu banyak orang yang melihat kita telanjang, ketimbang paham dengan pakaian yang kita kenakan sekarang.Â
Sedikit orang yang mengerti ketika kita sedang susah, tapi lebih banyak melihat kita bahagia karena kesusahan. Terlalu banyak orang yang memerlakukan orang-orang dengan cara yang sama. Padahal setiap orang punya atmosfer beda-beda. Setiap orang punya musim di dalam dirinya. Apakah sedang musim semi, atau hujan badai dengan guntur yang menggeletar penuh seram.
Setiap orang yang memerlakukan orang lain sesuai musim yang dimilikinya, tanpa memikirkan musim apa yang terjadi di sebelah. Apakah kita harus mempertontonkan masalah agar perlakuan setiap orang lebih terjaga? Tidak mungkin kan? Semua orang punya mulut, tapi tak semua ingin mengungkapkan. Apakah masalah harus dipertontonkan, sedangkan tak semua orang akan paham?
Tapi sayangnya, jika tak seperti itu, orang lain tidak akan mengerti, kalau dirimu sedang marah dan tidak ingin diganggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H