Mohon tunggu...
hardy andra
hardy andra Mohon Tunggu... -

cuma orang biasa yang mencari dunia akhirat, please visit : bisakali.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Album Baru "Muse" Berubah Haluan

10 Maret 2016   21:53 Diperbarui: 10 Maret 2016   22:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="muse.mu"][/caption]

Tiga tahun sesudah album terakhirnya “The 2nd Law”, tepat 8 Juni 2016 Muse dijadwalkan kembali menggebrak bersama launcing album terbarunya “Drones”. Album terbarunya tersebut dijamin tidak sama dengan album “2nd Law” yg penuh sentuhan orkestra, elektronik dan musik Rock space yang menceritakan alam semesta serta sistem tata surya.

 Jauh lebih hebat dari “Supremacy” & “Survival” yg megah & “Madness” yg elektronik sekali di album lama, Muse menawari lagu andalan yang berjudul “Dead Inside”, “Psycho” & “Mercy” di album baru ini kembali dalam format “Supermasive Black Hole” & “Starlight”.

 Nyaris sama bersama “Think Tank” dari Blur, “Drones” mengusung tema War & seluruh yg berbau militeristis. Drone atau pesawat tanpa awak, sekarang telah menjadi senjata andalan rezim Obama untuk memerangi teroris di Timur Tengah. Drones efektif sekaligus destruktif karena serangannya tidak cuma mampu berkaitan target teroris, namun penduduk sipil yang tidak bersalah. Mungkin Saja Muse kembali mewakili Blur yg lalu bersama keras mengecam invasi bodoh George W. Bush di Irak namun kali ini beda presiden & beda negeri sasaran.

Pada lagu “Psycho” liriknya ditambahi oleh track pada awal mulanya “Drill Sergeant” yg isinya sersan kasar, haus perang & tidak memiliki perasaan yg memarahai anak buahnya  mengingatkan saya kepada adegan “Full Metal Jacket” yangg legendaris.

Lagu “Mercy”, yg bermelodi identik dgn “Starlight”, Muse berkata menyangkut tirani, menyangkut kemampuan akbar the invisible puppeteers yg mengendalikan massa buat mendapatkan obsesi tidak dengan mesti terlibat serentak & mengotori tangannya dengan darah. Drone mengendalikan drone yg mengendalikan drone. Untuk saya lagu ini amat sangat mewakili cover albumnya, buatan sang ilustrator populer Amerika Matt Mahurin.

 “Dead Inside” telah dibuatkan dua video clip yang pertama versi lirik dengan memberikan wanita telanjang. Sedangkan versi video musik utuhnya disajikan bersama model menari mirip dengan video klipnya SIA. Lagu tersebut langsung dihujani pengunjung oleh para netizen. Tempo drum yang mendominasi nada elektronik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun