Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggapai Dunia dalam Genggaman

1 Desember 2014   03:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:24 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417353117897934408

Ayah...Bunda... Oom...Tante....
Mari kita berbagi di sini untuk mewujudkan impian si kecil buah hati kita..
Warnai dunianya dengan coretan-coretan kecil yang penuh makna..
Penuhi harinya dengan canda & gelak tawa serta cerita menggapai bintang di atas sana..

Bersama Dunia Aretha....
Let's Bring a Big World Wide to a Little Angel....

[caption id="attachment_338827" align="aligncenter" width="555" caption="Happy Family (Doc: HUM)"][/caption]

Rangkaian kata di atas adalah ucapan pembuka sebuah website yang saya buat beberapa waktu yang lalu. Ya..itu adalah salah satu impian yang saya coba wujudkan satu persatu dan sedikit demi sedikit. Mimpi yang muncul terbangun dari perjalanan masa kecil saya yang begitu senang dengan dunia baca membaca. Semenjak kecil tidak pernah terlewatkan bacaan yang menemani setiap harinya, bahkan saat SD saya dipercaya memegang kunci ruang perpustakaan sekolah karena kadang di hari Minggu masih menyempatkan untuk ke ruang perpustakaan sekolah ketika kehabisan bahan bacaan. Kenangan dan kebiasaan masa kecil itu masih terbawa sampai saat ini dan ikut menular ke anak-anak. Si Kecil ternyata punya kegemaran yang mengikuti ayahnya. Setumpuk buku cerita memenuhi sudut ruangan dan setiap hari si Kecil rajin membawa map tempat pinjaman buku dari perpustakaan sekolahnya.

Salah satu mimpi yang ingin saya wujudkan adalah mempunyai sebuah taman bacaan untuk tempat singgah anak-anak. Bisa berbagi ilmu dan cerita dari buku untuk mewujudkan impian besar mereka. Dalam perkembangannya, dunia semakin terbuka lebar dan menjadi sangat dekat di genggaman ketika internet tumbuh dengan cukup pesatnya. Kurang lebih 3 tahun yang lalu sebuah ide yang bukan hal baru terbersit di benak saya. Satu step untuk mewujudkan satu persatu impian kecil di kepala. Waktu itu, dengan koneksi internet dari provider Indosat dengan produk IM2 Broom, langkah awal membangun sebuah website dimulai. Sebuah folder dengan nama 'Home Project' masih ada di hard disk eksternal yang telah berpindah sekian kali karena pergantian notebook. Koneksi internet berbasis teknologi HSDPA waktu itu cukup membantu kelancaran proyek pembuatan website tersebut. Sebuah domain dengan alamat www.duniaaretha.com terbentuk dengan mengambil nama putri pertama saya Aretha. Website utama dibangun dengan mesin berbasis flash dengan pertimbangan tampilan yang cukup menarik dengan berbagai animasi yang interaktif, meskipun terasa agak berat untuk koneksi internet di tanah air saat itu. Pengembangan berikutnya memunculkan beberapa sub domain turunan dari website utama. Dengan mengadopsi konsep blog yang berbasis html sehingga cukup ringan untuk proses loading content di dalamnya. Tercatat ada beberapa sub domain yang terbentuk, yaitu artikel.duniaaretha.com yang berisi tentang artikel seputar dunia anak. Blog lainnya ada tentang informasi terkait event seputar dunia anak, lomba-lomba, kegiatan anak sampai dengan informasi agenda talk show, seminar atau diskusi dengan para ahli seputar dunia anak yang bisa diikuti oleh sang anak maupun ayah bundanya. Informasi ini bisa dijumpai di infoanak.duniaaretha.com. Sub Domain yang lain ada dongeng.duniaaretha.com yang berisi kumpulan dongeng anak baik berupa cerita rakyat, dongeng popular maupun dongeng kiriman dari pembaca blog. Ada juga doa.duniaaretha.com yang berisi kumpulan doa dengan ilustrasi gambar yang menarik buat anak-anak dan dalam tiga bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris.

Interaksi dengan para orang tua yang peduli dengan dunia anak ini saya coba wujudkan lagi menjadi lebih interaktif dengan membuat fan page di sebuah social media dengan nama Dunia Aretha - Jendela Informasi Buah Hati Kita. Dengan keterlibatan istri yang punya latar belakang psikologi dan tentunya senang dengan dunia anak, tips-tips singkat seputar perkembangan anak-anak menjadi topik yang hangat diperbincangkan di sini. Meski bukan ahli dalam urusan pendidikan anak, berbekal berbagai sumber yang menjadi rujukan menjadi sebuah diskusi yang seru dan ajang tanya jawab bagi para member. Sebuah event saat bulan puasa pernah diselenggarakan. Kami terapkan konsep independen tanpa melibatkan sponsorship untuk hadiah para pemenang. Lomba terdiri dari dua kategori, yaitu lomba penulisan cerita dan foto tentang momen puasa bersama si kecil. Tulisan serta foto dari para Ayah Bunda dan Si Kecil kita posting di fan page dan blog untuk menjadi inspirasi para ayah dan bunda yang lainnya. Sebagai hadiah dari para pemenang kami kirimkan paket buku bacaan dari koleksi anak-anak kami. Mungkin tidak seberapa nilainya secara materi, tapi kami yakin isinya tidak ternilai harganya buat perkembangan Si Kecil di masa depannya.

Kesibukan sebagai kepala keluarga yang bekerja membuat waktu tersedia untuk pengembangan website sedikit terkendala. Tercatat beberapa sub domain yang masih under construction. Kisah inspiratif dari para tokoh dunia merupakan salah satu draft isi dari tokoh.duniaaretha.com. Kumpulan lagu anak juga menanti untuk di publish dalam laguanak.duniaaretha.com. Bahkan sebuah domain www.konsultasianak.com yang dipersiapkan sebagai sebuah portal interaktif untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dari Ayah Bunda tentang dunia anak masih berupa domain name tanpa content. Perkembangan dunia maya dengan menjamurnya social media membuat pengguna semakin bertambah dengan pesat yang berakibat akses menjadi berat. Koneksi internet yang terasa lambat di lokasi tempat tinggal menjadi salah satu pemicu menurunnya aktivitas interaksi di dunia maya. Update konten blog menjadi terganggu dan interaksi untuk sharing pengalaman dan tanya jawab menjadi terkendala.

Mimpi yang sedang berlangsung dan masih terus mewarnai imajinasi untuk menggapai bintang di atas sana mudah-mudahan bisa terlaksana dengan dukungan jaringan internet yang semakin bagus dan koneksi yang cepat dan stabil. Apalagi jika semua itu bisa didapat dengan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis. Semoga mimpi ini bisa terwujud sehingga bisa membawa dunia ke dalam gengggaman anak-anak kita.

Let's Bring a Big World Wide to a Little Angel....

Salam,
HUM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun