Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Antara Tarawih Kilat dan Ejakulasi Dini

29 Juni 2015   16:41 Diperbarui: 29 Juni 2015   16:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tarawih Kilat (source: sharia.co.id)

Beberapa waktu yang lalu muncul sebuah video yang diunggah ke media sosial mengenai prosesi sholat tarawih kilat yang dilakukan di sebuah pondok pesantren di Blitar, Jawa Timur. Prosesi sholat tarawih super kilat ini memang cukup menghebohkan. Sholat tarawih sebanyak 20 raka'at dilakukan tidak lebih dari 10 menit!

Salah seorang pengurus pondok pesantren yang terlihat diwawancarai menjelaskan bahwa ritual ini sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu, mengikuti ajaran para sesepuh. Jika dirunut lebih jauh, cerita tarawih kilat ini pada awalnya dimaksudkan untuk membuat para jama'ah tertarik mengikuti sholat tarawih berjamaah. Dengan prosesi yang cepat membuat orang-orang tertarik karena merasa ringan dan mudah. Fenomena ini cukup menarik karena ternyata ritual sholat tarawih kilat ini diikuti oleh ribuan jamaah dari berbagai usia dan bahkan dari berbagai tempat yang cukup jauh dari lokasi pondok pesantren ini.

Saya tertarik satu hal melihat fenomena ini, yaitu masalah cepat, kilat. Ya..orang maunya cepat. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, bukan? Memang sebuah hal yang umum dan manusiawi sekali ketika kita sebagai manusia ini maunya serba cepat, mudah. Maka tidak heran jika banyak sekali kita jumpai di sekitar kita yang gemar mengambil 'jalan pintas' untuk membuat tujuannya 'cepat' tercapai.

Nah, coba kita luruskan sedikit mengenai kata 'cepat' ini. Yang diinginkan setiap orang untuk 'cepat' tentunya adalah cepat untuk mendapatkan hasil, cepat mencapai tujuannya. Coba kalau kita lihat fenomena sholat tarawih kilat ini, apa kira-kira tujuan atau hasil yang mau didapat oleh orang yang melaksanakan sholat tarawih? Apakah bertujuan agar cepat selesai? atau untuk beribadah mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa?
Jika tujuannya adalah cepat selesai berarti memang pas kalau ikut jama'ah sholat tarawih kilat ini. Bahkan bila perlu dibuatkan sebuah target atau catatan lama waktu untuk pelaksanaan sholat tarawih ini, sehingga bisa dilihat secara grafik pencapaian setiap hari kecepatan tarawihnya mengalami peningkatan atau penurunan. Jika muncul tren penurunan maka bisa dibuatkan sebuah PICA (Problem Identification & Corrective Action) atas pelaksanaannya sehingga bisa ditingkatkan kecepatannya pada hari berikutnya. Jika ternyata tren semakin meningkat alias waktunya lebih kilat khusus, buatlah menjadi sebuah standar baru sehingga bisa menentukan target yang baru. Kira-kira begitu arahnya jika tujuan dari sholat tarawih ini adalah 'cepat selesai'.

Bicara mengenai 'cepat selesai' saya jadi tertarik untuk membahas lebih panjang dan dalam lagi. Kata-kata 'cepat selesai' identik dengan pembicaraan dewasa. Istilah kerennya adalah ejakulasi dini. Nah, jika dikaitkan dengan target dan tujuan, ejakulasi dini ini juga sedikit absurd. Target dan tujuan dari pasangan lawan jenis ketika berhubungan badan adalah untuk bereproduksi, menghasilkan benih sebagai penerus keturunan. Menjadi cukup absurd dan kontradiktif ketika orang-orang berlomba-lomba untuk 'tahan lama' dibandingkan 'cepat selesai'. Padahal jika yang terjadi adalah 'tahan lama', maka tujuan untuk segera menanam benih dan punya anak sebagai penerus keturunan juga akan lebih lama lagi, target tidak tercapai. Memang aneh fenomena yang terjadi ini, semua serba terbalik, salah kaprah.

Kalau kita renungkan lebih dalam lagi, sebenarnya apa sih yang membuat orang buru-buru ingin cepat selesai atau berlama-lama melakukan sesuatu? Satu kata yang paling pas untuk mewakili adalah 'Nikmat'. Ya..kenikmatan lah yang dicari orang dan berharap untuk bisa berlama-lama menikmatinya. Hubungan suami istri merupakan sebuah kenikmatan tersendiri, halal tentunya, maka tidak heran jika pasangan berusaha untuk berlama-lama menikmati setiap prosesinya.

Bagaimana dengan sholat tarawih? kenapa muncul fenomena tarawih kilat? kenapa orang lebih senang cepat selesai? kenapa memilih ikut jamaah dengan bacaan pendek? apakah sholat tarawih bukan sebuah kenikmatan?
Jawabannya adalah 'Ya' untuk orang yang ikut sholat tarawih kilat tersebut kalau tujuannya adalah 'cepat selesai'. Tapi tentunya adalah sebaliknya bagi orang-orang yang merasa bahwa ibadah di bulan suci Ramadhan ini merupakan sebuah ibadah yang ditunggu-tunggu selama satu tahun sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dan berlama-lama menikmati setiap prosesi ibadah termasuk sholat tarawih ini. Bisa kita lihat bagaimana prosesi sholat tarawih yang dilakukan dengan bacaan surat-surat panjang sehingga memakan waktu berjam-jam dan dilakukan oleh jama'ah dengan khusuknya.

Memang tidak ada aturan harus berapa lama sholat tarawih dilakukan, tapi tentunya ada syarat dan rukunnya yang tidak boleh kita tinggalkan meski boleh saja bahkan kita tinggalkan sama sekali, tidak melaksanakan sholat tarawih karena memang hukumnya adalah sunnah. Jadi tidak perlu ada pertentangan dan perdebatan di sini mau seberapa cepat sholat tarawih Anda, seberapa khusuk Anda melakukannya, Allah lah yang menilainya.Tapi lain lagi kalau urusannya ejakulasi dini. Akan muncul perdebatan dan pertentangan dengan pasangan tentunya jika Anda terlalu cepat selesai dan tidak khusuk menjalaninya, Istri Anda lah yang akan menilai. #nyengir

Salam,
HUM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun