Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menonton Film Porno Bisa Membuat Anda Stress

19 Oktober 2013   21:50 Diperbarui: 5 November 2015   13:26 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_272889" align="aligncenter" width="520" caption="Nonton Film (pic: detik.com)"][/caption]

Kenal dengan sosok Miyabi? Kenal mungkin tidak karena belum pernah bertemu langsung dan berkenalan saling tukar nomor hand phone, tapi tentunya sudah cukup tahu luar dalam kan dengan sosok artis yang cukup terkenal itu?

Yup, bagi orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan bisa dipastikan pernah menonton film atau tayangan porno. Kalau ternyata Anda belum pernah menontonnya, maka segerakanlah untuk menonton sebelum masa-masa Anda menginjak usia yang sudah tidak pantas pakai untuk urusan satu itu.

Saya tidak akan membahas mengenai bagaimana isi dari tayangan film porno ini karena sulit sekali untuk mendeskripsikan urusan yang satu itu (baca: lebih mudah mempraktekkannya langsung). Bagi sebagian orang dewasa, menonton film porno dilakukan dengan tujuan menambah gairah hubungan dengan pasangannya. Menikmati tayangan film porno digunakan sebagai media untuk pemanasan awal atau foreplay sebelum masuk ke pertandingan babak yang selanjutnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tayangan atau pun gambar porno bisa membangkitkan libido orang yang menontonnya terutama laki-laki karena memang sangat mudah mendapatkan stimulus secara visual, bahkan hanya dengan sekedar membayangkan saja akan bangun dengan sendirinya. Tapi tahukah Anda bahwa menonton film porno ini ternyata juga bisa memberikan dampak negatif yang bisa membuat orang yang menontonnya menjadi cenderung stress? Coba kita simak satu-satu analisa sebab akibatnya.

Kita coba analisa terkait sisi psikologis penontonnya. Film porno yang ditonton bersama dengan pasangan bisa menimbulkan efek stress dan rendah diri, frustasi dan depresi bagi penontonnya, terutama kaum wanita. Pemain film porno biasanya menempatkan aktris porno yang cukup seksi dan menarik tentunya. Hal ini bisa mengakibatkan wanita yang menontonnya merasa rendah diri dan bahkan depresi ketika membandingkan dengan sang aktris yang biasanya langsing, mulus dan perabotan yang serba big size. Bisa jadi dia akan merasa menjadi orang jelek di mata pasangannya. Untuk kaum laki-laki mungkin bisa sedikit lega ketika membandingkan dengan sang aktor karena biasanya tampang bukan jadi perhatian utama, fokus kamera lebih banyak ke sang aktris. Tapi bisa saja menimbulkan rasa rendah ketika membandingkan dengan mr. Happy sang aktor yang lebih gagah perkasa dibandingkan miliknya. Pada akhirnya seringkali memicu keinginan untuk memiliki perabotan seperti para aktor dan aktris porno yang ditontonnya. Berbagai usaha yang sebenarnya tidak perlu dilakukan kalau hanya untuk memuaskan pasangan karena sebenarnya itu hanyalah masalah persepsi secara psikologis saja. Diet mati-matian untuk bisa dapat tubuh yang langsing bagi kaum wanita atau pun datang ke Mak Erot untuk berbagai terapi bisa saja dilakukan. Ketika hasilnya tidak sesuai harapan, tambah stress jadinya.

Pandangan keliru yang lain yaitu mengenai durasi proses hubungan suami istri. Dalam keping DVD film porno bisa berdurasi dalam satuan jam, minimal satu sesi 30 menit. Seringkali muncul anggapan dan keinginan para penontonnya terutama kaum lelaki untuk bisa bertahan lama seperti film yang ditonton. Berbagai usaha dilakukan dengan konsumsi obat kuat, dari mulai pil biru, merah, hijau sampai warna-warni pelangi dicoba. Padahal yang namanya film pasti dilakukan proses editing dengan beberapa scene bahkan bisa jadi take ulang untuk mendapatkan hasil film yang bagus. Bisa tambah stress kalau coba bertahan berjam-jam seperti adegan dalam film. Lebih baik main film sendiri kalau begitu.

Hal lain yang seringkali juga mengilhami pasangan yang menonton fim porno yaitu coba mempraktekkan adegan dari sang artis. Film porno banyak sekali mengemas berbagai adegan yang tidak lazim dan terlihat cukup sensasional. Seperti misalnya adegan di bath tube. Adegan yang terasa memberikan sensasi tersebut akan jauh efeknya ketika kita coba praktekkan sendiri. Potensi badan sakit memar-memar terbentur bath tube, posisi yang sulit dan bisa berakibat salah urat malah akan membuat pasangan tambah stress. Bukan kenikmatan seperti bayangan dalam film yang di dapat tapi malah hal yang sebaliknya #panggil tukang urut.

Buat para pecinta film, menonton film porno juga bisa mengakibatkan stress karena ceritanya yang sangat mudah ditebak. Sangat jauh dari scenario cerita film-film peraih oscar yang penuh dengan twist cerita sana-sini. Adegan inti 'keluar masuk' yang diakhiri dengan semprotan pemadam kebakaran merupakan isi dari scenario film porno yang sangat mudah ditebak. Akan tambah stress setelah nonton film porno jika kita berharap akan menyaksikan rangkaian cerita penuh intrik dan ending yang di luar perkiraan kita.

Ada satu fenomena menarik terkait prosesi menonton film porno ini. Dari 100% durasi film, penonton akan fokus pada durasi 10% pertama dan terakhir film. Selebihnya akan banyak di-skip karena terasa monoton dengan adegan 'keluar masuk' dan mungkin sedang sibuk praktek dengan pasangan masing-masing ^_^

 

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun