Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenapa Aku Dilarang Mengucapkan Selamat Natal?

10 Januari 2015   19:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:25 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14208689811728759059


"Selamat Natal..."
Sebaris kata terlontar dari mulutku ketika berpapasan dengan seorang perempuan.
"Husshh...tidak boleh..!", perempuan itu menyahut sapaanku tadi.
Hhmm...sepertinya salah orang, gumamku dalam hati. Sekilas kupandang sosok perempuan yang berbapasan tadi. Pakaian putih bersih dikenakannya dengan kerudung anggun yang menyisakan raut mukanya yang cukup ramah. Identitas sebagai seorang muslimah terlihat jelas, pantas saja dia tidak menyambut ucapan selamat natal tadi.

Masih kususuri koridor pejalan kaki yang dipenuhi pohon rindang di kanan kiri yang membuat siang itu terasa cerah dengan angin sepoi-sepoi menerpa ujung rambut ini. Di kejauhan terlihat seorang laki-laki yang sedang berjalan menyusuri koridor yang sama. Sebentar lagi tentunya akan berpapasan denganku.
"Selamat Natal, Pak...", sekali lagi terlontar ucapan yang sama seperti tadi. Reaksi sang bapak ternyata tidak jauh beda dengan perempuan berkerudung tadi, bahkan lebih singkat "Hushhh...!, sambil menempelkan jari telunjuk ke bibirnya yang dihiasi kumis tipis dan...ohh..iya, ternyata si bapak juga berjenggot lumayan tebal. Ohh...seorang muslim juga kah..?

Belum lama si bapak berlalu dari hadapan ketika di depan terlihat seorang laki-laki berpakaian putih bersih, berkacamata dengan kulit yang putih juga, khas seorang warga keturunan. "Kali ini mudah-mudahan tidak salah lagi", kataku dalam hati.
"Selamat Natal...", sambil tersenyum kulontarkan sekali lagi ucapan yang sama. Kali ini reaksinya ternyata tidak beda jauh, tetap dengan "Hussshh...!", meski sedikit senyum terlihat sambil berlalu.

Sebuah kursi taman di bawah sebatang pohon yang rindang akhirnya menjadi tujuanku menghempaskan diri. Sambil merenung apa yang salah dengan ucapan "Selamat Natal" ku tadi. Perlahan kuraih dompet dari balik saku celana. Entah apa yang mendorongku untuk mengeluarkan selembar KTP dari sela-sela lipatan dompet. Segera muka ini berbinar melihat tulisan di dalamnya. Kulihat perempuan berkerudung tadi tidak jauh dari tempatku duduk. Segera kuberlari menghampirinya dengan muka berbinar. "Hari ini benar tanggl 25 kan, Bu..?"
"Iya, betul...ada apa kok gembira begitu..?", jawabnya dengan antusias. "Coba lihat KTP ku, Bu..", sambil kusodorkan selembar KTP ke depannya. Tertulis di situ, tanggal lahir 26 Juli 1969, "berarti besok aku ulang tahun...!!", teriakku gembira.
"Wah, selamat ya...coba kasih tahu teman-teman yang lain", si Ibu dengan antusias menambahkan.
Segera kuberlari keliling taman sambil teriak gembira, "Teman-teman....besok aku ulang tahunnn...!!"

[caption id="attachment_345715" align="aligncenter" width="575" caption="RSJ (Doc: OM AY)"][/caption]

Rasa gembira yang meluap membuatku terus berlari mengelilingi taman dan berteriak kepada setiap orang yang berpapasan. Sampai akhirnya aku berlari ke pintu gerbang dan sekilas terlihat sebuah papan nama besar terpampang di sana "Rumah Sakit Jiwa". Ahh...ternyata aku gila..

Salam,

HUM

*terinspirasi liburan di RS (nggak pakek "J") :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun