Saat kalian mendengar film atau cerita komedi, pasti kalian tertawa dan senyum-senyum sendiri. Padahal, apa yang diceritakan didalam komedi belum tentu benar, tetapi kenapa sudah tertawa duluan. Itulah otak kita, apalagi saat kalian menonton film tragedi, meskipun tahu film tersebut hanya fiksi belaka, penonton terkadang ikut menangis, suatu musibah terjadi pada orang lain yang sangat mengerikan pasti kalian akan merasa takut karena terbayang jika musibah tersebut menimpa kita.
Apalagi jika mengingat masa lalu, mungkin bisa tersenyum atau bahkan bisa menangis. Pikiran kita tidak bisa membedakan mana yang nyata mana tidak. Otak akan menangkap suatu sinyal dan akan memberikan perintah kepada anggota tubuh yang lain seperti perasaan tidak peduli hal tersebut nyata atau tidak. Apa yang bisa pelajari dari kenyataan seperti ini? Jika otak tidak bisa membedakan antara nyata atau tidak, kita bisa memanfaatkan kepada sesuatu yang positif.Â
Contoh : orang takut gagal akan menyebabkan orang sulit bertindak, benar tidak?... Padahal gagal tersebut dalam arti masih khayalan.
Bagaimana kalau khayalan tersebut kita ubah menjadi berhasil?.... Coba memikirkan di dalam otak kita tentang keberhasilan. Apabila pikiran kita diberikan hal-hal positif maka akan sangat mempengaruhi tindakan kita dan akan lebih bahagia, lebih dinamis, lebih berani, dan lebih kuat.
Menurut Para ahli motivasi metode yang paling baik adalah menggunakan visualisasi kepada pikiran kita dengan cara memberikan gelombang otak agar memudahkan kita membayangkan dan memvisualisasikan keinginan dalam pikiran. jadi hasilnya akan menyebabkan otak untuk mengikuti pola frekuensi tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan efek sesuai yang diinginkan. Sahabat saya yang memiliki keahlian Neuroscience menggunakan metode ini dan berhasil.
Jadi... Menggunakan visualisasi dengan terapi gelombang otak sangat mudah dan cepat serta dapat mengubah hidup kita dalam segala hal dan jangan takut otak kita gagal.Â
Artikel ini seperti Deja vu
/HRÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H