Kanker usus besar atau yang juga dikenal sebagai kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang tumbuh di bagian usus besar atau rektum. Kanker ini pada umumnya bermula sebagai polip yang merupakan pertumbuhan pada lapisan dalam usus besar. Beberapa jenis polip dapat berubah menjadi kanker seiring berjalannya waktu, walau tidak semuanya.
Jenis kanker ini dilaporkan sebagai salah satu penyebab kematian paling tinggi di Amerika Serikat, dengan peringkat dua pada penderita wanita dan tiga pada pria. The American Cancer Society menyebutkan bahwa kanker usus besar terjadi pada 1 dari 21 pria dan 1 dari 23 wanita.
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab munculnya sel kanker yang menyerang usus besar. Usia yang tidak lagi muda, merokok, banyak mengonsumsi alkohol, mengalami kolitis ulseratif serta penyakit Crohn, kelebihan berat badan, kurang berolahraga, mengonsumsi banyak protein hewani dan tinggi kalori merupakan beberapa faktor penyebab.
Terdapat berbagai kondisi tubuh yang kemungkinan menjadi gejala timbulnya kanker usus besar. Namun acap kali orang menyepelekan gejala-gejala tersebut. Mengutip dari beberapa sumber, berikut beberapa gejala dari kanker usus besar.
- Pola buang air besar yang berubah
Polip yang ada pada usus besar dapat berkembang menjadi kanker. Polip ini merupakan gumpalan kecil sel di lapisan usus besar. Saat polip berubah menjadi kanker, pertumbuhan tumor dapat memengaruhi kebiasaan buang air besar (BAB).
Jika feses berubah bentuk menjadi lebih tipis atau terdapat perubahan dalam frekuensi buang air besar, ini bisa menjadi tanda tumbuhnya kanker usus besar.
- Konstipasi dan diare
Perubahan kebiasaan buang air besar merupakan gelaja paling sering yang ditemukan pada kondisi kanker kolorektal. Konstipasi bisa semakin parah atau bahkan bergantian dengan kondisi diare.
Penderita biasanya akan merasakan sakit serta rasa ketidaknyamanan yang tidak jelas pada bagian perut. Saat BAB, biasanya feses akan keluar dengan disertai darah atau cairan lendir.
Jika gejala ini terus berlangsung selama 6 minggu atau lebih, termasuk dengan keluarnya darah dari rektum, penderita harus segera menemui dokter spesialis.
- Rasa lelah berlebihan
Kelelahan kerap terjadi pada pasien yang menderita penyakit jenis lain. Bahkan orang yang sering merasa letih sering kali mengabaikannya dan menganggapnya sebagai hasil dari aktivitas seharian. Atau bila tidak melakukan banyak kegiatan, orang akan berasumsi bahwa kondisi tersebut menyuruh mereka untuk banyak istirahat.