Desa Lengkong adalah salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Mumbulsari yang terletak di ujung selatan Kabupaten Jember. yang berjarak kurang lebih 10 km dari Pusat Pemerintah Kabupaten Jember. Desa Lengkong memiliki luas wilayah kurang lebih 379,966 Ha. Desa Lengkong sebelah barat berbatasan dengan Desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah, sebelah utara berbatasan dengan Desa Wirowongso, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kawangrejo, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mumbulsari.
Desa Lengkong secara garis besar terdiri atas wilayah pertanian, dimana sebagian besar penduduknya didominasi sebagai petani padi. Namun, selain sebagai petani padi, penduduk Desa Lengkong ada juga yang bekerja dibidang wirausaha. Kelompok 11 KKN Tematik Unej Membangun Desa berkesempatan mengunjungi salah satu usaha milik warga di Dusun Krajan yaitu usaha kripik pisang. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini dilakukan pada hari Rabu (11/1) yang bertujuan untuk dapat membantu dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pelaku usaha yaitu Ibu Syifa sebagai pengusaha kripik pisang.
Usaha ini dimulai dari ketidaksengajaan ketika Ibu Syifa membuat kripik pisang dan ternyata banyak yang menyukainya serta mendapat respon yang bagus. Varian kripik pisang yang diproduksi ada dua yaitu rasa manis dan gurih. Rasa gurih menjadi varian rasa yang paling banyak diminati oleh konsumen. Cara pembuatan kripik pisang tersebut adalah pisang tidak direndam terlebih dahulu karena tekstur pisang bisa menjadi lebih keras, sehingga pisang tersebut langsung diiris tipis diatas wajan yang berisi minyak panas.
Pisang yang menjadi bahan baku pembuatan kripik pisang ini adalah pisang gepok sumatera karena tekstur yang dihasilkan pisang tersebut terasa lebih renyah. Pemasok pisang gepok sumatera tersebut berasal dari Pondok Gede Jember.
Pada Kunjungan yang dilakukan oleh kelompok KKN Tematik UNEJ Membangun Desa Kelompok 11 di rumah produksi kripik pisang ini, Ibu Syifa menyampaikan terdapat beberapa kendala. Kendala yang dihadapi tersebut antara lain dari segi pemasaran dan minyak yang menempel.
Pemasaran yang dilakukan dapat dikatakan kurang efektif karena dilakukan dari mulut ke mulut dan Whatsapp Story. Selain itu olahan kripik pisang tersebut belum mempunyai label nama yang memudahkan konsumen mengingat produknya. Sehingga Kelompok KKN 11 Desa Lengkong berencana untuk membantu ibu Syifa mengenal E-Commerce seperti Shoppe untuk memperluas pemasaran Keripik Pisang Ibu Syifa, tak hanya membuatkan akun tapi akan di ajarkan bagaimana membuat promo dan permainan Algoritma di shopee tersebut serta kelompok KKN 11 Desa Lengkong juga akan membuatkan Label untuk Keripik Pisang Ibu syifa agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H