Mohon tunggu...
Hardiriyanto
Hardiriyanto Mohon Tunggu... Guru - Hardiriyanto, staf pengajar di SMP MARSUDIRINI Bogor.

Terus berusaha dan mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidik Tetaplah Sang Kreator, Katalisator, dan Motivator

4 Mei 2021   18:45 Diperbarui: 4 Mei 2021   18:47 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani tentunya sudah familiar bagi rekan-rekan pendidik dan para peserta didik. Semboyan tersebut memiliki arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan". Kini, bagian semboyan tersebut, tut wuri handayani menjadi slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia.

Jika dulu, seorang anak cenderung ditanya oleh orangtua atau guru perihal cita-cita pada masa mendatang. Pada masa kini, pertanyaan tersebut rasanya terkesan kurang relevan. Terlebih dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang mau tidak mau mengarahkan generasi milenial agar mampu melakukan sesuatu yang lebih, bahkan lain daripada yang lain.

Pertanyaan yang lebih tepat tentu jika mengarah pada perihal yang akan dilakukan atau dihasilkan pada masa mendatang, minimal bagi diri sendiri. Akan menjadi lebih maksimal jika pertanyaan yang sama mengarah pada kebermanfaatan bagi diri sendiri maupun sesama atau orang lain.

Bagi pendidik, menjadi fasilitator dalam pembelajaran sudahlah merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar. Di balik itu, mereka pun dituntut agar menjadi kreator, katalisator, dan motivator.

Seorang pendidik dikategorikan sebagai kreator jika mampu menciptakan atau mencetuskan gagasan. Untuk selanjutnya, gagasan tersebut dapat diwujudkan dalam upaya menstimulasi ide-ide kreatif para peserta didik. Bahkan, mereka pun hendaknya dapat menjadi contoh melalui ciptaan atau cetusan gagasan tersebut.

Kolaborasi band virtual perwakilan tenaga pendidik dan peserta didik di SMP Marsudirini Bogor (tangkapan layar)
Kolaborasi band virtual perwakilan tenaga pendidik dan peserta didik di SMP Marsudirini Bogor (tangkapan layar)
Sementara itu, seorang pendidik dikategorikan sebagai katalisator jika mampu menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan sesuatu atau hal baru sehingga mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot. Untuk selanjutnya, perubahan yang dimaksud dapat dijadikan sebagai penyemangat bagi para peserta didik.

Selanjutnya, seorang pendidik dikategorikan sebagai motivator jika mampu menyebabkan timbulnya motivasi pada peserta didik untuk melaksanakan upaya pencapaian target pembelajaran yang bermakna. Untuk selanjutnya, motivasi tersebut dapat dibentuk dan diarahkan sedemikian rupa. Harapannya, bentukan yang muncul sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat mereka berdasarkan karakteristik yang unik dan beragam.

Kolaborasi perwakilan peserta ekstrakurikuler band virtual SMP Marsudirini Bogor (tangkapan layar)
Kolaborasi perwakilan peserta ekstrakurikuler band virtual SMP Marsudirini Bogor (tangkapan layar)
Keterbatasan ruang dan waktu tentunya tidaklah menjadi alasan untuk mengesampingkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang dimaksud tetap akan terlaksana dengan adanya dukungan positif dari peserta didik, wali peserta didik, maupun para pendidik. 

Gebrakan-gebrakan baru perlu untuk ditawarkan. Inovasi-inovasi baru perlu untuk dimunculkan. Gerakan-gerakan baru perlu untuk segera diwujudkan.

Bercermin pada pengalaman tahun ajaran yang lalu, pembelajaran pada tahun ajaran ini seharusnya lebih terencana dan tersiapkan dengan lebih baik. Meskipun pemberlakuan kurikulum dikembalikan kepada satuan pendidikan, para pendidik hendaknya tetap mengedepankan pola pembelajaran yang menggiring peserta didik untuk tetap berproses. 

Bahkan, harapannya para peserta didik tetap memiliki kerinduan untuk senantiasa seiring, sejalan, dan seirama dengan para pendidik dalam mewujudkan pembelajaran yang berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun