Mohon tunggu...
Hardiman M.D Situmorang
Hardiman M.D Situmorang Mohon Tunggu... Konsultan - Pelajar

Pelajar dan belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rindu EPL...

14 Juni 2020   00:42 Diperbarui: 14 Juni 2020   00:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: AsempaNews.com

Liga Inggris akan dimulai lagi pekan depan. Tepat pada tanggal 18 Juni 2020. Terkahir kali pertandingan liga diselenggarakan adalah pada 10 Maret 2020 yaitu pertandingan antara Leiceter City berhadapan dengan Aston Villa dan gol terkahir yang tercipta merupakan gol dari Harvey Barnes pada menit ke 85. 

Pertandingan pertama yang akan diselenggarakan pada 18 Juni akan dibuka oleh pertandingan Aston Villa yang akan berhadapan dengan Sheffield United FC. Menarik ditunggu siapa yang akan melakukan selebrasi untuk pertama kalinya setelah sekitar 3 bulan liga Inggris dihentikan.

Namun pertandingan kali ini pasti akan terasa jauh berbeda dari biasanya karena ketidakhadiran para penononton yang membangun suasana pertandingan. Selebrasi perayaan gol juga terasa berkurang meriahnya karena sepi dari teriakan penonton. 

Lalu apakah akan mengurangi intensitas pada setiap pertandingan? Mungkin saja iya, tapi bisa saja tidak. Berkaca pada liga jerman yang sudah memulai lagi rentetan pertandingannya tentu saja setiap tim masih ingin menang dan mari berharap bahwa kita tetap mampu terhibur biarpun pertandingan-pertandingan kali ini dilaksanakan dengan kebiasaan yang baru.

Gelar liga inggris musim ini hampir dapat dipastikan akan diraih Liverpool. Tim yang akan meraih gelar liga inggris pertamanya. Terasa ironi ketika sebuah tim yang telah berusaha meraih gelar ini cukup lama kalau tidak bisa dibilang sangat lama sempat mengalami tragedi penghentian liga karena adanya sebuah pandemi. 

Apalagi chants kebanggan para pendukung Liverpool yang berjudul "you’ll never walk alone" akan terasa ambigu karena setiap pertandingan yang dilakoni di kandang mereka tidak akan dihadiri para fans yang biasanya selalu setia menyanyikan chants ini dengan lantang pada setiap partai yang diadakan di Anfield. Yang menarik saat chants itu menjadi ambigu, ternyata tim kesayangan mereka justru meraih gelar juara. Mudah-mudahan saja di musim berikutnya mereka tidak lagi menjadi kampiun juara Liga Inggris (doa dari para fans Manchester United yang khawatir raihan trofi liganya tersusul).

Lalu kemudian sikap seperti apa yang dihadirkan para fans? Apakah yel-yel tetap akan berdengung seperti saat para penonton boleh hadir di lapangan? Mungkin yel-yel ini akan berdengung secara digital pada media sosial masing-masing fans yang selalu setia mendukung tim kesayangannya bertanding untuk meraih poin penuh. Karena tentu saja persaingan dari tim-tim selalu diramaikan pula dengan persaingan para fans yang akan selalu setia mendukung para tim kesayangan saat menang maupun kalah.

Sangat menarik ditunggu apakah Aston Villa menjadi tim yang terakhir kali tidak mencetak gol mampu menjadi tim pertama yang akan mencetak gol pembuka serta melakukan selebrasi perayaan gol versi phisycal distancing. Welcome back English Premier League.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun