Mohon tunggu...
Hardika Saputra
Hardika Saputra Mohon Tunggu... Dosen - Lecturers, Teachers, Writers and Researchers

🎓 Master of Mathematics Education 🎓 Ph.D of Islamic Studies 💼 Lecturers, Teachers, and Researchers

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Memaksimalkan Potensi Diri

12 April 2024   08:00 Diperbarui: 12 April 2024   08:19 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaksimalkan Potensi (Dokpri/AI)

Dengan beragam alasan banyak orang tidak mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Terdapat potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh setiap manusia. Begitu pula dalam setiap diri seorang pendidik sejatinya memiliki potensi yang sangat luar biasa Untuk dibangkitkan dan dimaksimalkan.

Terdapat sebuah istilah yang disematkan kepada seorang manusia yang tidak memaksimalkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Hal tersebut diistilahkan dengan sebuah istilah “The Giant Sleeping” yang memiliki makna raksasa tidak.  Diibaratkan raksasa tidur karena ketidakberdayaan manusia untuk menampilkan, memaksimalkan, dan membangkitkan potensi yang dimilikinya. Sebagai seorang pendidik tentunya kita tidak boleh terlalu lama tak tidur membiarkan potensi yang ada dalam diri kita mati dan tidak berkembang.

Namun terdapat hal yang lebih miris dibandingkan dari sekedar raksasa tidur. Banyak dari seorang pendidik tidak mengetahui potensi apa yang terdapat dalam diri pribadi. Para pendidik belum menyadari apa yang paling diminati, dikuasai, dan menyenangkan untuk dilakukan serta menjadi sebuah potensi besar dalam diri yang siap untuk dibangunkan dan siap untuk dikembangkan.

Lalu apa yang harus dilakukan agar kita sebagai seorang pendidik bisa mengetahui potensi diri yang kita miliki maka yang harus dilakukan adalah menganalisis diri tentang apa yang kita miliki dalam diri dan menggali lebih dalam potensi, kemudian mengaktualisasikannya dalam sebuah tindakan untuk mengorbitkan potensi tersebut. Dalam setiap diri pribadi pasti terdapat potensi yang tersimpan dan menjadi kelebihan yang akan mendahsyatkan diri kita maka seharusnya tidak ada alasan bagi seorang pendidik untuk menjadi pribadi yang hanya biasa saja dan hanya seolah Mengikuti alur yang begitu-begitu saja. Yakinlah bahwa seorang pendidik adalah pemilik segala mimpi dengan sebuah potensi yang besar di dalam diri untuk melakukan perubahan diri yang lebih baik lagi.

 Perlu diketahui bahwa orang-orang terdekat dalam lingkungan kita bisa jadi sangat paham akan kita namun pada kenyataannya bukan mereka yang dapat mengetahui potensi apa yang ada dalam diri kita karena sejatinya potensi diri hanya bisa diketahui dan dikembangkan oleh diri kita sendiri. Sebagai seorang pendidik maka kita perlu meluruskan tujuan seorang pendidik. Dari titik tumpuan tersebut yang akan kita jadikan sebagai sebuah sasaran untuk pencapaian yang maksimal yang akan menjadikan kita bahagia. Lalu menjadi sebuah pertanyaan apakah sebenarnya tujuan kita sebagai seorang pendidik. Kenapa hal tersebut perlu menjadi sebuah pertanyaan bagi diri kita sendiri, karena bagaimana mungkin kita menjalani hidup menjadi seorang pendidik tanpa sebuah tujuan yang jelas dan tujuan yang pasti. Karena tanpa adanya tujuan yang jelas kita akan tersesat dan hilang di jalan yang entah itu menuju kemana. Oleh sebab itu saat menjadi seorang pendidik janganlah kita biarkan diri kita bingung akan tujuan menjadi seorang pendidik. saat menjadi seorang pendidik jangan kita biarkan diri kita bingung akan tujuan yang ingin kita capai. sebagai contoh seperti kita mengajar di kelas tanpa tujuan yang jelas hal tersebut hanya akan sekedar menjadi sebuah proses menggugurkan kewajiban Semata.  tentunya bukan hal yang seperti itu yang kita harapkan ketika kita menjadi seorang pendidik.

Oleh sebab itu mulailah untuk menemukan tujuan hidup atau jika memang sudah memiliki tujuan hidup maka mulailah untuk menetapkan langkah mewujudkan tujuan tersebut. ketika menjadi seorang pendidik yang hebat maka kita harus memiliki sebuah titik tujuan Dimana kita bisa mencapai sebuah tujuan dengan memaksimalkan potensi diri.

Memiliki tujuan hidup akan menjadi sebuah titik dimana kita akan merasa utuh dan berhasil secara sempurna. artinya kita akan merasa bahagia ketika mencapai tujuan yang kita inginkan meski pencapaian tersebut harus diwujudkan dengan upaya yang sangat keras.

Sebagai seorang pendidik kita coba untuk mengenali diri dan menggali semua potensi yang terdapat dalam diri kita sehingga kita bisa melihat keadaan sebenarnya yang terdapat dalam diri pribadi. Titik tersulit dalam hidup adalah mengatasi diri sendiri dan bukan mengatasi diri orang lain sebab kita seringkali tidak mampu mengendalikan diri sendiri.

 Jangan pernah membuang waktu dan kesempatan untuk selalu menggali dan mengembangkan potensi yang kita miliki. Karena waktu dan kesempatan adalah sebuah anugerah dan rezeki yang diberikan Allah SWT kepada setiap makhlukNya yang hidup di dunia termasuk para pendidik.  pencapaian sukses dalam Al Quran salah satunya Iyalah pandai memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang berguna dan berharga. waktu yang diisi dengan sesuatu yang berguna baik singkat atau lama akan memberikan sesuatu yang berharga.

 Jangan pernah membuang kesempatan yang datang, setiap pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik. Percayalah bahwa kita semua memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi yang terbaik.  Maka percayalah terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri kita.  berani memaksimalkan potensi berarti siap menghadapi tantangan yang ada, apabila kita menjadi maka tercapai.

Maka jangan pernah ragu untuk meraih kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Jadikan diri kita tampil terdepan mengambil setiap peluang untuk menjadi pribadi yang terbaik. Pendidik yang luar biasa selalu percaya diri dan semangat untuk menjadi pendidik yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun