Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Hujan yang Kubeli Pagi Ini || Puisi Dian Chandra

3 Desember 2023   09:42 Diperbarui: 3 Desember 2023   09:47 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TERUNTUK HUJAN YANG KUBELI PAGI INI || Puisi Dian Chandra

pagi ini, jauh sebelum ibu membangunkanku --serupa kanak-kanak yang bengal
telah kubeli hujan
: melalui tangisan anak-anakku
--yang ayahnya lupa pulang melulu

kubeli hujan, dengan bayaran ludah-liur ibuku --yang kerap meloncat-loncat saban waktu
: serupa ibu tiri cinderella
yang gemar menyuruh ini-itu
: serupa maleficent
yang gemar mengutuk & merutuk

telah kubeli hujan, untuk anak-anakku yang ramai --agar pelangi lekas-lekas muncul
di rumah ibuku

(kau telah kubeli, pagi-pagi --usai gigil dini hari
: mari, hempaskan kekosongan ini!)

Toboali, 03 Desember 2023

Catatan: 

Saya sedang mencoba bikin puisi genre surealis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun