Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Rahim Ibu Pertiwi || Puisi Dian Chandra

31 Oktober 2023   06:18 Diperbarui: 31 Oktober 2023   06:20 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


di rahim ibu (pertiwi)
dugong dugong memelihara diri
: mereka kekalkan ekosistem
& rantai makanan

mereka membikin kawanan rajungan
& juga teripang
betah berlama lama menyusu pada buih laut

sedang (eng)kau si anak tiri,
tiba tiba berumah di perut ibu (pertiwi)
membangun reklamasi, menanam bom waktu,
& mendirikan keramaian di sana
: membikin kematian di dalam sana
& dugong dugong tak sempat (lagi) memelihara diri

maka, keringlah rahim ibu (pertiwi)

Toboali, 10 November 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun