Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akrostik Santri || Puisi Dian Chandra

25 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   20:02 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum pagi memulai diri, ia telah sibuk membangun hari-harinya
Ajaran budi pekerti & segala yang dikandung religi, ia pahami satu-satu. Sedang di sana,
Nyanyian beku ibu bapak membatu dipahat subuh, hari demi hari
Tapi ia --si anak santri-- masih sibuk mengantre rapalan ayat-ayat Tuhan. Ia lalui pagi dengan segala harap ibu bapak, yang merekat-rekat di sana sini. Ialah:
Ruang-ruang yang menjanjikan segala kebaikan. Ialah:
Ini itu yang membawa keakraban pada semestaNya

Toboali, 25 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cukup, Dea Cukup!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun