Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perkara Rumah || Puisi Dian Chandra

22 Oktober 2023   17:46 Diperbarui: 22 Oktober 2023   17:57 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/rumah-pohon-sketsa-garis-seni-5650705/

Rumah kita rindang
di dalamnya bernaung anak-anak kita yang ramai
yang gemar membanjiri lantai-lantai dengan keinginan mereka
yang sama purbanya dengan kita:
merengek-rengek meminta mainan, burung goreng, dan waktu kita

sedang kita adalah rumah:
aku rumahmu, kau rumahku, anak-anak adalah rumah, kita semua adalah rumah

ini bukan tentang pulang dan tinggal
tapi tentang ke mana hati akan tinggal
dan menetap
di rumah kita
yang paling ramai:
adalah hati
yang paling ringan
tanpa sesak bermukim

Toboali, 11 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun