Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Semangkuk Kerang Kepoh || Puisi Dian Chandra

21 Oktober 2023   18:59 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


DARI SEMANGKUK KERANG KEPOH || Puisi Dian Chandra

Dia Lei, selalu pilih-pilih makanan
seakan-akan seluruh indranya bersatu-padu
kala didekati makanan
: mengantarkannya pada kelezatan kerang kepoh
yang direbus tanpa apa-apa
hanya bawang, air, dan garam

dari semangkuk kerang kepoh
: yang dipungut satu-satu oleh perempuan gagah berani
yang menahan kengerian dibantai buaya
pada sungai kepoh
yang menyejahterakan alam
Lei memakan satu-satu

sedang radar di sela-sela lidah, hidung, dan mata
mulai mengecup jerih payah
perempuan-perempuan pencari kerang
: keringatnya menembusi cangkang-cangkang keras

ialah keberkahan!

Toboali, 19 Februari 2023


Bonus puisi tanpa judul:

makan-makan, sepagi ini
di jam delapan
kupilih bakso beku
yang masih saja pamrih
: ia tak mau jauh-jauh dari gumpalan es
yang mengekalkan eksistensinya

tapi, aku mau makan
lapar!

Toboali, 19 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun