LIMA PERPUSTAKAAN YANG MENGAMBIL TEMPAT TEPAT DI KEPALAKU
di kepalaku yang satu dua tiga muncul uban, perpustakaan mulai mengambil tempat, lambat-lambat
kulihat-lihat dari pantulan kaca, ada satu dua tiga empat lima perpustakaan di sana, di kepalaku yang tenang
mereka (perpustakaan-perpustakaan) berdesak-desakan untuk memuat diri sendiri
aku diam-diam saja, mengamat-ngamati dengan hati-hati
uh, rupa-rupanya bertengger pustakawan-pustakawan di depan pintu-pintu perpustakaan
lalu aku mengingat-ingat: itu aku!
anak kecil yang mencuri dengar percakapan sepasang guru:Â "Buku-buku ini tak boleh dipinjamkan!"
lalu aku mencuri diam-diam.
remaja yang mabuk ceritera dari mulut-mulut bebukuan yang tak pernah berhenti terbuka, hingga ia tertidur di belakang.
si dayang putih abu-abu yang mengabdikan diri pada bebukuan yang meminta perjumpaan paling pagi, juga dua pustakawan yang sama lahapnya.
si mahasiswi yang ternganga-nganga, menatap jalang pada deretan penuh buku
yang tersusun sesuai peruntukan.
si pekerja yang mengendus-endus ketelantaran buku pada sebidang gedung negara
dan kini kelimanya tinggal lebih lama, di sini di kepalaku
yang masih gemar mengingat-ingat masa lalu
Toboali, 19 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H