Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melipat-lipat Kenang di Kebun Kepala | Puisi Dian Chandra

13 Oktober 2023   17:34 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jemari hening,
hening-hening jemari
saat-saat tangan lengang
: serupa jalanan purba
tak pernah terlampaui oleh kaki-kaki
yang rindu pulang

Jemari hening,
tak ada kisah hangat di sana
juga tawa kanak-kanak
yang rindu mamak

Ia kanak-kanak
yang melipat-lipat kenang di kebun kepalanya
yang mulai tandus
: ia telah usai merapihkan kenang
dan menyimpannya di ceruk matanya
yang lalu ia ambil kembali
kala rindu mamak
dan juga bapak

Lalu,
kubelikan ia lipatan baru
yang hendak bermukim di wajahnya
: untuk mengenangku sebagai mamak dan bapak
ialah simpul harapan
yang kutalikan di sana sini
teruntuk ia, yang paling piatu
yang teramat yatim

Toboali, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun