Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

2012 VS 2022 || Puisi Dian Chandra

4 Oktober 2023   09:49 Diperbarui: 4 Oktober 2023   10:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir Sebuah Cerita

larut
semakin menggigit
menusuk ke dalam tulangku
sedang aku mulai merindumu
lagi
pasti
kau terlelap bersama imanmu
dan
menyesakkan aku

kau ada
kau nyata
tetapi rasa ini tak pernah ternyata
ramai di sekelilingku
namun matamu hanya tertuju pada lamunku

ini
tak bisa satu
dan benarkah itu

kau dan aku

2012

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Puisi sederhana, sangat amat sederhana, yang kutulis saat S1. Mungkin pula saat sedang berada di asrama UI. Menyingkirkan segala hiruk pikuk keramaian Maba, demi menulis di buku harian.

tapi aku rindu
pada keramaian itu
saat saat kantin asrama
mengajak berakrab
sembari mencicipi ayam kremes
kwetiau goreng
& engkau

2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun