Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Anindya || Puisi Dian Chandra

4 Oktober 2023   07:43 Diperbarui: 4 Oktober 2023   07:44 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

huruf-huruf sempurna
berbaring di dalam kuah mie ikan;
di dinding-dinding benteng kota kapur yang luruh;
di antara batang-batang buah kenudek dan semak-semak resam;
serta
pantai-pantai yang letih
ditelanjangi pasir timah

kata-kata telah sempurna
dihasilkan dari lebah hutan pelawan;
dirajut asyik oleh pagutan burung-burung belibis;
dan petuah si pelanduk

lalu kalimat utuh
menyatu
sempurna
dilahap mercusuar tanjung kalian;
ditelan wilhelmina park
yang selalu keliru
diburu-buru waktu;
dimamah bulat-bulat
oleh ruh ikan-ikan
yang berenang-renang
di semangkuk kuah lempah kuning
-- adalah pengujung kesempurnaan ucapan
orang-orang
: aksara anindya

Toboali, 08 Mei 2022


Catatan:
Aksara Anindya adalah nama anak ketiga saya. Namanya saya catut sebagai judul buku & juga judul puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun