Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

PSIKOSOMATIS | Puisi Dian Chandra

13 Juni 2023   12:41 Diperbarui: 8 Oktober 2023   08:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pembaringan
aku teriak rindu
tapi nyeri perpisahan
adalah pahala
yang bersarang
di pokok pokok wanasrama

tak terbendung rindu
sampai sampai pembaringan
adalah duri
menghambur air mata
sampai sampai para silpin
mengukuhkan deritaku
pada relief candi
mempertontonkan segala duka
di segala jaman

sedang
kaki kaki candi
yang kalian sebut
panataran
mencuci jiwaku
yang kerdil
memanggil manggil pulang
ucapan manis panji
yang pagi tadi
masih berbaring telentang di hatiku

kini
kubiarkan makudur
mencipratkan air suci
dan memantraiku
lewat relief
mematut matut pekat hati

kini
kurelakan sapaan
berguguran di relief
relief candi
pada kekukuhan panataran

dasar aku!

Toboali, 11 April 2022

Puisi terinspirasi dari relief Panji di Candi Panataran

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun