Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langgas Jiwa

3 September 2022   08:41 Diperbarui: 3 September 2022   08:46 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LANGGAS JIWA ||  Dian Chandra

 
Kupilih jalan berliku
yang paling tergenang
agar stigma di kepalamu, tak lagi menguasaiku

 
Kupilih mengupahi wanita-wanita
untuk mengendapkan langkah-langkah jin karibmu
yang hampir memeluk ketakutanku

 
Pun
 

Kupilih mengarcakan diri
agar tak harus mengasuhmu
atau menjadi santapan setan wuil
dan hyang jalammo
 

Cukupkan saja deritaku
yang selalu bertumbuh
seolah-olah ketabahan adalah kawan
yang fasih menyingkirkan sesak di dada
dan menghalau anak-anak air mata
yang hendak turun
 

Kutinggalkan kau
yang hanya akrab dengan kutuk dan tulah
dalam langgas jiwaku
menerabas ludahmu yang sengit
di hadapan waktu
yang
gigil
 

Toboali, 28 Maret 2022
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun