Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ciluar, Jl. Kemakmuran, Jl. Balai Benih dan Jl. Kemakmuran lagi

2 September 2022   11:30 Diperbarui: 2 September 2022   11:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

CILUAR, JL. KEMAKMURAN, JL. BALAI BENIH, DAN JL. KEMAKMURAN LAGI || Puisi Dian Chandra

Ciluar yang mungil, tempat aku berkelakar dengan imajinasi
bermain-main dengan penjagaan Ayah
yang kerap terlelap saat hujan mendadak berjatuhan
tergeletak di dalam ingatan kanak-kanak:
bengal

Hari-hari berlalu, melawat asuh di Jl. Kemakmuran yang asing
kubangun pertahanan di wajahku yang terpencil
meraba-raba wajah-wajah asing
bersama adik perempuanku
memakukan kenangan:
berburu ibu

Datang pada Jl. Balai Benih
yang selalu sunyi siang dan malam
silam menyusun kepingan hari-hari
perjalanan bersama-sama, pada rumah yang bermukim kata-kata di bawahnya
bayang-bayang sumringah:
dalam lezatnya burung hutan
dan kengerian ular piton
yang membenam perutnya dalam tubuh bebek-bebek
satu per satu

Balai Benih terlampau sepi
sedang gairah dan geliat kota
ada di Jl. Kemakmuran
perjalanan pun berulang-ulang
mengunci diri pada kesibukan
yang harus sampai pada dataran masa depan:
Universitas Indonesia yang lalu lalang di TVRI
Oxford yang menanam diri di buku-buku tulis
dan
keinginan yang lain

Betapa langkah harus segera sampai
adalah buku-buku yang satu-satu datang, satu-satu mengupas hari, satu-satu menyimpan catatan peristiwa
biakan dongeng-dongeng Mama
dan keingintahuan yang melimpah ruah

Toboali, 29 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun