tak peduli kemarau atau lembab
kita akan ke pantai gunung namak
untuk memungut remis
yang berguguran di hamparan pasir putih
menguasai perairan yang lembut
adalah harapan kita
anginangin, ikanikan
akan takluk dalam
jangkauan tangan
Â
merapat pohon kelapa
khusyuk merunduk
melepaskan buahnya satusatu
sedang di sana, di tumpukan batuan granit
terdengar
bisikbisik kepiting
yang hendak membagikan
jejakjejak namak dan munti
yang dulu dicuri nenek moyangnya
menyaksi asmara kudus
menyampai kekangan birahi
yang mekar
dijaga
hingga ijab:
di tangan saksi perkawinan
Â
lalu saat malam
kita berebut memungut
bintang jatuh
lantas kita simpan di dalam lorong ingatan
untuk kita keluarkan
saatsaat keinginan terbit
Â
sementara
di pokokpokok gunung namak
sejarah bisu:
hantuhantu serdadu belanda
dan jepang
berebut barisan
mungkin hendak membagikan
kepahitan
melekat di ujung kematian
Â
Toboali, 12 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H