BATU BELIMBING || Puisi Dian Chandra
Â
hendak kutemui batu belimbing
melalui jalan suhaili toha:
rumah para nelayan
yang mengolah udang jadi belacan
dan
menggiring ikan menuju kempelang, kerupuk, keritek, dan getas
Â
dari jauh, kulihat batu belimbing berdiri kukuh di atas bukit
ia sedang menghitung kawanannya
yang hilang ditelan tumbuhan
beserta reruntuhan ingatan
Â
kuisap udara, menghalau angin
yang hendak menguliti pengembaraan
berderak-derak memanggil-manggil kantuk
di lorong-lorong otak
Â
sedang aku tak tersihir
sebab lorong otak dipenuhi tanya
mengalir menuju keingintahuan yang ramai
pekat tekad
hendak menguliti muasal batu belimbing:
- tertawan ketinggian bukit
Â
adakah peradaban di sini?
Â
Toboali, 09 April 2022
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H