Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Calon Arang

31 Agustus 2022   23:31 Diperbarui: 4 September 2022   23:51 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CALON ARANG || Puisi Dian Chandra

kujeda lara. mungkin sejenak. mungkin kulumat lama lama. dalam gaibnya dendam. yang berbaring di peraduan ganda mayit.

kujeda duka. mungkin terlampau sebentar. saat saat kesenangan merangkulku. dalam nyala dendam. dalam hingar. usai pembalasan tulah. dan kutuk. di mana mana.

sedang api membubung. di langit langit malam. mengabarkan durga. bahwa kayu kayu. dari tulang tulang kering. tak pernah kehilangan dirinya. abu kesungguhan.

-- ialah pembebasan duka
:jeda laraku
(air mata yang kutampung
di ceruk tanganku)

Toboali, 21 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun