Mohon tunggu...
Hardiansyah Tanjung
Hardiansyah Tanjung Mohon Tunggu... Human Resources - Wiraswasta

Hanya Bernama Hardiansyah Tanjung, Untuk saat ini bekerja freelance menulis di beberapa website atau melakukan penelitian di program

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerka "Politik Praktis"

14 Oktober 2023   23:07 Diperbarui: 14 Oktober 2023   23:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Istilah "politik praktis" memang bukanlah hal baru yang sering di dengar, di tempat-tempat seperti warung kopi dalam pembahasan politik ke-kinian istilah tersebut acap kali sering di sebut. Sayang nya, Istilah "politik praktis" cenderung di konotasikan dalam perilaku berpolitik yang negatif. Baiklah,sebelum memahami perlu di rasa untuk mengetahui pengertian dari istilah tersebut 

Apa itu politik dan praktis?

Jika mengacu pada standar KBBI politik ialah segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Menurut Miriam Budiardjo dalam buku dasar-dasar politik ( 2008 ), politik ialah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Lalu bagaimana dengan "praktis". Praktis masuk dalam sebagai kata "sifat", jika mengacu KBBI ialah mudah dan senang memakainya (menjalankan dan sebagainya), 

Maka secara umum politik praktis menurut Largus Nadeak dalam Logos, Jurnal Filsafat-Teologi, Vol. 12, No.2, Juni 2015 menjelaskan bahwa politik praktis adalah struktur dan upaya untuk memperoleh kekuasaan politik, baik bagi diri sendiri sebagai perseorangan atau atas nama partai.Politik secara praktis singkatnya merupakan politik yang mengutamakan kepentingan pelaku politik dan golongannya

Lalu kenapa Politik praktis di konotasikan perilaku berpolitik negatif?

Mungkin khalayak ramai memandang atas dasar kejenuhan situasi politik yang kian buruk secara moralitas, yang dapat dipahami bahwa politik ialah tindakan suci dalam mencapai kebahagiaan ( Aristoteles )

Sejarah juga mencatat bahwa perilaku politik praktis , Orde Baru yang yang memimpin 30 tahun lebih. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), pernah terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru.KKN tentunya memberikan dampak negatif bagi Indonesia, khususnya di bidang politik, ekonomi, serta moneter.

Praktik KKN dapat dilihat dari tingginya kebocoran dana pembangunan pada 1989-1993, yang mencapai 30 sampai 45 persen. tentunya praktik politik praktis bukan hanya di orde baru, dari orde lama hingga saat ini merambah ke daerah-daerah hingga tingkat desa.

Dampak buruk lainnya dari politik praktis, sebagai perumpamaan, seandainya ada salah seorang oknum tenaga kontrak atau honorer Daerah tidak bersedia terlibat dalam politik praktis atas perintah oknum atasannya, maka seringkali akan berujung dengan pemberhentian

Lalu dalam proses konstalasi pemilu politik praktis di gunakan, seperti dalam mengedepankan Ras, Suku dan agama.memang wajar saja hal tersebut di lakukan, Namun dampak di sosial masyarakat sangatlah rentan dan berbahaya akan perpecahan dan berujung kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun