Mohon tunggu...
Hardiana AmeyliaYolanda
Hardiana AmeyliaYolanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kunfayun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Peran Orang Tua Terhadap Pengetahuan Reproduksi Remaja

6 Januari 2025   11:55 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Latar Belakang
Pendidikan seksual merupakan aspek penting dalam perkembangan anak yang seringkali diabaikan atau dianggap tabu. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang seksualitas dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti perilaku seksual pranikah, penyakit menular seksual, kekerasan seksual dan dampak negatif lainnya, data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa remaja di Indonesia memiliki pengetahuan yang terbatas tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Hal ini dapat meningkatkan risiko perilaku seksual yang tidak sehat dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga memperluas akses anak terhadap informasi tentang seksualitas yang tidak selalu akurat dan tepat. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memberikan pendidikan seksual yang tepat dan efektif menjadi sangat penting

PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan Seksual
Pendidikan seksual adalah Pendidikan yang menerangkan tentang aspek-aspek anatomi, biologis, psikologis, dan juga moral, Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.
Pendidikan Seks sebaiknya sudah mulai diberikan pada saat anak mulai beranjak dewasa, Pendidikan seks dapat diberikan melalui Pendidikan formal maupun informal.

Pentingnya Sex Education Pada Anak
Banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan seks adalah penndidikan yang tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan dengan anak-anak, mereka berpendapat bahwa membicarakan tentang seks malah akan membawa anak-anak mereka ke jalan yang tidak benar, padahal pendapat mereka tentang hal itu salah besar, pendidikan seks  yang tidak diberikan di usia dini memicu tingginya kekerasan seksual pada anak yang dilakukan orang-orang terdekat anak termasuk keluarga, hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan anak dan besarnya rasa kaingintahuannya.
Beberapa penyakit kelamin yang perlu diketahui antara lain:
1. Sifilis
Penyakit sifilis atauu yang sering disebut raja singa, disebabkan bakteri Treponema palidum, gejala yang timbul tampak luka tunggal, menonjol dan tidak nyeri, bintil/bercak merah di tubuh yang hilang dengan sendirinya, dan sering limfadenopati

2. Kondiloma

Human Papillomavirus (HPV), yang ditandai dengan munculnya benjolan atau tumor pada kulit atau selaput lendir di daerah genital dan anus. Penyakit ini umumnya tidak sakit dan dapat muncul dalam berbagai ukuran serta warna

3.HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV menyerang sel-sel kekebalan tubuh, terutama sel CD4, sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Akan tetapi seringkali orang tua bingung bagaimana cara mengkomunikasikan hal seperti ini kepada anak-anak mereka, hal ini dikarenakan banyak orang tua yang masih menganggap membicarakan masalah seksual dengan anak adalah hal yang tabu, ada beberapa cara atau hal yang sebaiknya dilakukan orang tua, seperti berikut:
1. Orang tua tidak boleh terlihat ragu atau malu-malu ketika menyampaikan tentang pendidikan seks kepada anak-anak, usahakan untuk bersikap wajar dan sederhana.
2. Isi uraian yang disampaikan kepada anak harus obyektif dan jangan ditambah-tambahi, selain itu harus disesuaikan dengan seberapa besar tingkat pemahaman anak.
3. Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitive) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (Singgih D. Gunarso, 2002).

Peran dan Pelatihan Komunikasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Seks Anak
Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan seks anak, sebagai pendidik utama, pembentuk nilai, pelindung dan konselor. Mereka bertanggung jawab memberikan pengetahuan dasar tentang seksualitas, membentuk nilai-nilai moral dan etika, serta melindungi anak dari penyalahgunaan seksual dan eksploitasi. Orang tua harus berbicara secara terbuka dan jujur, menggunakan bahasa sederhana, mendengarkan aktif dan menghindari prasangka.

KESIMPULAN
Pendidikan seksual merupakan bagian penting dalam perkembangan anak yang harus diberikan oleh orang tua secara tepat dan efektif. Pendidikan ini tidak hanya membahas aspek biologis, tetapi juga nilai-nilai moral, etika dan psikologis. Kurangnya pendidikan seksual dapat menyebabkan perilaku seksual pranikah, penyakit menular seksual, kekerasan seksual dan dampak negatif lainnya, oleh karena itu, orang tua harus berperan aktif dalam memberikan pendidikan seksual yang tepat dan efektif kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami pentingnya pendidikan seksual, menggunakan bahasa sederhana, membangun hubungan kepercayaan dan terbuka, serta memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai moral dan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun