Agama  sering  kali  dijadikan  bahan perbincangan sangat membuat semua orang berdebat semata , dan sering kali juga hanya dianggap sebagai pedamping hidup semata . Sikap demikian muncul karena kurangnya pemahaman yang baik tentang agama , sehingga perdebatan selalu menghiyasi layar kaca bahkan disekeliling masyarakat pun mengganggap remeh adanya tuhan yang maha esa .
Semua peristiwa itu tidak mencerminkan bahwa orang tersebut tidak ingin maju dan tidak memiliki ciri niali kebaikan dalam ilmu sosial maupun ilmu keagamaan . Dalam konteks membangun dan mengembangkan masyarakat yang bermartabat dan berakhlak mulia, maka perlu reformasi pendidikan keagamaan.Â
Memang sebuah pendidikan itu diterapkan dengan maksud tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tetapi, tidak akan berguna jika pendidikan hanya mengedepankan pada aspek kecerdasan saja tanpa disertai dengan akhlak mulia. Disinilah gunanya pendidikan keagamaan di kalangan masyarakat, khususnya pada generasi muda penerus bangsa.
Fungsi pendidikan kegamaan ada dua macam. Pertama, mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mampu untuk mengamalkan nilai-nilai yang di dapatkan atau menjadi ahli agama. Kedua, untuk membentuk peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai agamanya agar menjadi ahli di bidang agama yang memiliki wawasan luas, kritis, inovatif dan dinamis. Itu semua dilakukan agar terwujud kecerdasan kehidupan bangsa dengan landasan iman, takwa dan akhlak mulia.
Berbagai macam usaha maupun model dalam pendidikan kegamaan yang baik dan ideal sudah beberapa kali dilakukan, namun seringkali gagal. Untuk itu perlu adanya kerja sama antar beberapa pihak dan perlunya kesadaran serta niat yang kuat agar pendidikan keagamaan dapat terserap dan berjalan dengan baik dan lancar.
Karena, Negara Indonesia tidak akan maju kalau hanya mengandalkan pada pendidikan umum saja serta di barengi ilmu pengetahuan teknologi tetapi tanpa adanya pendidikan agama. Untuk itu, marilah kita satukan Bangsa Indonesia untuk mendesain pendidikan indonesia dengan menerapkan pendidikan keagamaan.
Seperti pepatah mengatakn " dan barang siapa yang bertakwa kepada allah SWT , niscaya allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya " . Q.S AT-TALAQ : 4 . Hal ini sudah jelas menunjukkan bahwa allah SWT itu bener-bener ada . Selain itu ada satu kalimat yang pernah disampaikan oleh K.H.Ahmad Dahlan yang membuat saya sadar , "Orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun dunia dalam keadaan kacau."
Meskipun saya bukan terlahir dari latar belakang kemuhammadiyahan , tapi saya banyak mendapatkan pelajaran dan nilai-nilai penting dalam agama setelah saya mengenal Muhammadiyah didalam lingkungan kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta .
Dalam pidato yang disampaikan pada saat milad Muhammadiyah yang ke-109, oleh Prof.Dr.Haedar Nashir ,M,Si . menyampaikan bahwa ada delapan niali utama yang harus dijadikan pegangan bagi warga Muhammadiyah yaitu , nilai tauhid prokemanusiaan ( al-qiyam al-tauhid li al-insani), nilai pemuliaan manusia, nilai persaudaraan dan kebersamaan , nilai kasih syaang , nilai tengahan , niali kesungguhan berikhtiar , nilai keilmuan dan nilai kemajuan . Dari delapan nilai tersebut saya berharap saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dan lebih menjaga perasaan satu sama lain antara umat manusia dan lebih bertanggung jawab atas kewajiban saya sebagai umat muslim. Semoga dengan tulisan ini bisa memotovasi diri saya dan pembaca untuk terus menerus belajar memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dalam mencari ridho nya Allah SWT .
Terima kasih
# milad109muhammadiyah