Mohon tunggu...
Afternoon Hero
Afternoon Hero Mohon Tunggu... -

Every man dies, but not every man really lives.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, PDI-P & Permainan Tebak Cangkang

26 Juni 2016   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2016   11:57 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebak Cangkang (Shell Game) adalah permainan kuno di mana sebuah objek kecil diletakkan di bawah tiga cangkang yang identik dan tertutup. Dengan kecepatan tangan, seorang pemain menggeser 3 cangkang tersebut dan pihak yang lain menebak ada di cangkang yang mana, bola tersebut.

Lantas apa hubungannya dengan Ahok & PDI-P?

Sebagai satu-satunya partai yang sanggup mengusung cagub sendiri, PDI-P adalah pemain cangkang tersebut dan Ahok adalah cagub yang ditantang untuk memilih cangkang yang mana.

Masalahnya, jika permainan fair Ahok yakin dia mampu menebak cangkang yang mana. Tetapi bagaimana bila sebenarnya TIDAK ADA batu di 3 cangkang tertutup itu? Jadi cangkang mana pun yang ia pilih, tetap akan kalah? Ini yang sebenarnya dikuatirkan Teman Ahok.

Namun sayangnya PDI-P lupa, Ahok tidak mudah untuk dipermainkan. Dengan Gerakan-1-Juta-KTP, sebenarnya Ahok telah menunjuk cangkang pertama dan berkata, 

"CANGKANG YANG INI.... KOSONG" seraya membukanya. Dan benar, cangkang itu kosong. Alias PDI-P tidak memiliki kader yang layak melawan Ahok. Ada sih satu, cuma udah jadi Presiden :)

Mudah-mudahan PDI-P belajar dari GERINDRA dan cepat sadar untuk cut-loss, jangan lagi melakukan blunder. Karena akan tiba saatnya, Ahok menunjuk cangkang kedua dan berkata,

"CANGKANG YANG INI... JUGA KOSONG" dan membukanya.

Setelah itu beliau akan berkata "Nah, yang tertutup itu pilihanku. Cangkang itulah yang ada batunya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun